Studi Komparatif Arus Asut Motor Induksi Tiga Fasa Standar NEMA

Rangkaian Berdasarkan, Dan Ekivalen, Huruf Kode, Setiawan Iwan, Studi Program, Elektro Teknik, Teknik Jurusan, Elektro
unpublished
Abstrak-Besarnya arus asut motor induksi tiga fasa merupakan dasar acuan dalam perencanaan instalasi listrik, khususnya dalam mendesain peralatan proteksi dan ukuran penampang penghantar yang digunakan untuk melayani motor tersebut. Arus asut motor induksi standar NEMA dapat ditentukan dengan dua cara, yaitu berdasarkan rangkaian ekivalen motor atau berdasarkan kode huruf yang tertera pada pelat nama motor. Penelitian ini membahas tentang perbandingan arus asut motor induksi tiga fasa standar
more » ... MA berdasarkan parameter rangkaian ekivalen dan berdasarkan kode huruf motor. Data motor yang digunakan sebanyak tiga sampel dengan spesifikasi : Motor 1 (40 hp, 460 V, 60 Hz, kode huruf F), Motor 2 (60 hp, 2200 V, 60 Hz, kode huruf F), dan Motor 3 (3 hp, 440 V, 60 Hz, kode huruf J). Sedangkan perhitungan parameter rangkaian ekivalen menggunakan dua metode. Dari hasil percobaan ketiga motor dan dengan menerapkan kedua metode diperoleh parameter rangkaian ekivalen untuk tiap-tiap motor dan selanjutnya dapat ditentukan besarnya arus asut. Perhitungan arus asut dengan menggunakan Metode I untuk ketiga motor berturut-turut adalah 264,6811 A, 77,4801 A, 30,7854 A sedangkan Metode II berturut-turut adalah 252,1898 A, 76,3227 A, 29,9588 A. Dengan merujuk pada arus asut minimum standar NEMA besarnya galat Metode I dan Metode II untuk Motor 2 berturut-turut adalah-1,5871 % dan-3,0572 %. Berbeda halnya dengan Motor 1 dan Motor 3 dimana tidak terdapat adanya galat. Kata kunci-motor induksi tiga fasa, arus asut, parameter rangkaian ekivalen, kode huruf, standar NEMA 1. Pendahuluan Motor induksi atau motor asinkron merupakan motor arus bolak-balik yang paling lazim digunakan dikarenakan kesederhanaannya, konstruksinya yang kuat, dan biaya pembuatannya yang rendah. Motor induksi tiga fasa merupakan jenis motor yang paling banyak digunakan pada proses produksi di industri dan berperan sebagai salah satu komponen utama dalam proses industri. Sebagai suatu alat yang mengkonversikan energi listrik menjadi energi mekanik, putaran dan torka yang dihasilkan oleh motor induksi dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan peralatan. Sebuah motor induksi biasanya menarik arus sekitar 5 sampai 7 kali dari arus nominal selama pengasutan. Jika motor menarik arus yang besar saat pengasutan, maka akan mengakibatkan kerusakan pada motor akibat pemanasan lebih. Arus asut yang tinggi juga dapat mengakibatkan drop tegangan yang cukup besar pada sistem tenaga. Dengan demikian metode pengasutan perlu diterapkan untuk motor berkapasitas besar guna mengurangi arus asut dan drop tegangan. 2. Teori Dasar Motor induksi memiliki putaran rotor yang tidak sama dengan putaran medan stator, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran medan pada stator terdapat selisih putaran yang disebut slip. Motor induksi tiga fasa yang mempunyai efisiensi tinggi biasanya memiliki tahanan rotor yang kecil. Akibatnya motor ini akan menghasilkan torka awal yang kecil dan menarik arus awal yang besar. Parameter rangkaian ekivalen dapat dicari dengan melakukan pengukuran pada percobaan tanpa beban / beban nol, percobaan rotor ditahan, dan percobaan tahanan DC. Slip yang mendekati nol terjadi ketika tidak ada beban mekanik. Sedangkan pada kondisi rotor ditahan slip bernilai samadengan satu. 2.1. National Electrical Manufacturers Association (NEMA) NEMA dibuat pada tahun 1926 oleh penggabungan Klub Electric Power dan Produsen Asosiasi Kebutuhan Listrik, menyediakan sebuah forum untuk standarisasi peralatan listrik, memungkinkan konsumen untuk memilih dari berbagai produk listrik yang aman, efektif, dan kompatibel. Organisasi tersebut juga membuat banyak kontribusi untuk industri listrik dengan membentuk pengembangan kebijakan publik dan beroperasi sebagai lembaga rahasia pusat untuk mengumpulkan, menyusun, dan menganalisis statistik pasar dan data ekonomi. 2.2. Kelas Desain Motor Induksi Standar NEMA pada dasarnya mengelompokkan motor induksi ke dalam empat kelas yakni desain A, B, C, dan D.
fatcat:2zsc6pt4wnc7np6zkzcplqtrhu