HUBUNGAN ANTARA IgM ANTI-CYTOMEGALOVIRUS (CMV), DNA CMV SALIVA DAN URIN PADA BAYI DENGAN MANIFESTASI KLINIS INFEKSI CMV KONGENITAL

Kasih Widhi Astuti, Maria Inge Lucida, Irene Ratridewi, Dewi Santosaningsih
2020 majalah kesehatan  
Abstrak Human cytomegalovirus merupakan penyebab utama infeksi kongenital di seluruh dunia. Infeksi kongenital cytomegalovirus (CMV) berkontribusi terhadap morbiditas, mortalitas, dan kualitas hidup bayi. Diagnosis tidak dapat ditegakkan berdasarkan klinis saja, namun diperlukan juga deteksi laboratoris. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan manifestasi klinis infeksi CMV kongenital pada bayi dengan pemeriksaan serologi (IgM) dan pemeriksaan DNA CMV pada spesimen urin dan saliva. Penelitian
more » ... rosssectional ini melibatkan bayi dengan gejala mengarah pada infeksi CMV. Pemeriksaan IgM anti-CMV dilakukan pada sampel darah dengan teknik µ capture dan DNA CMV pada sampel urin dan saliva diperiksa dengan metode PCR. Data dianalisis secara statistik menggunakan SPSS versi 22. Terdapat 32 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Didapatkan ikterus tidak behubungan dengan IgM anti-CMV (p = 0,228). Pneumonia dan necrotizing enterocolitis (NEC) berhubungan dengan IgM anti-CMV dengan nilai p berturut-turut 0,002 dan 0,034. Manifestasi klinis CMV kongenital tidak berhubungan dengan DNA CMV urin maupun saliva. IgM anti-CMV berhubungan signifikan dengan DNA CMV urin (p = 0,002) dan DNA CMV saliva (p = 0,000). Sensitivitas pemeriksaan IgM anti-CMV terhadap DNA saliva dan urin berturut-turut sebesar 80% dan 75%, sedangkan spesifitas 92,6% dan 89,3% pada bayi dengan manifestasi klinis infeksi kongenital. Dapat disimpulkan bahwa ikterus tidak berhubungan dengan IgM anti-CMV, sedangkan pneumonia dan NEC berhubungan dengan IgM anti-CMV. Manifestasi klinis CMV kongenital tidak berhubungan dengan DNA CMV pada bayi. Didapatkan IgM anti-CMV memiliki hubungan dengan DNA CMV. Dan didapatkan nilai sesnsitivitas, spesifisitas, nilai prediktif positif dan nilai prediktif negatif yang lebih rendah pada pemeriksaan IgM . Kata kunci: DNA, IgM, manifestasi klinis CMV kongenital. Abstract Human cytomegalovirus is a leading causes of congenital infections worldwide. Congenital cytomegalovirus (CMV) infection contributes to the infants' morbidity, mortality, and quality of life. The diagnosis cannot be based on clinical only, but laboratory detection is also required. This research is to determine the relationship between clinical manifestations of congenital CMV infection with a serological examination (IgM) and CMV DNA in urine and saliva specimens. This was a cross-sectional study that involved infants with CMV infection symptoms. Anti-CMV IgM examination was performed by µ capture method, while CMV DNA on urine and saliva was detected by PCR. Data were analyzed using SPSS version 22. There were thirty-two patients participated in this study. Jaundice was not related to Anti-CMV IgM (p = 0.228). Pneumonia and necrotizing enterocolitis (NEC) were related to anti-CMV IgM with p-value = 0.002 and 0.034, respectively. There were no relationships between clinical manifestations with CMV DNA. Anti-CMV IgM was related to urinary CMV DNA (p = 0.002) and also salivary CMV DNA (p = 0,000). The sensitivity of anti-CMV IgM compared to CMV DNA saliva and urine was 80% and 75%, while the specificity was 92.6% and 89.3% in infants suspected with congenital infection. To conclude, icterus does not correlate with anti-CMV IgM, while pneumonia and NEC were correlated to anti-CMV IgM. Congenital CMV infection manifestations have no correlation with CMV DNA in infants. Anti-CMV IgM was correlated to CMV DNA. The values of sensitivity, specificity, positive predictive value, and negative predictive value were lower in the CMV IgM examination.
doi:10.21776/ub.majalahkesehatan.2020.07.02.2 fatcat:5oned5ctorcwfctpjpy37o7vfe