This research aims to evaluate the performance production and technical efficiency of oil palm production in Indonesia based on the management pattern (independent farmers and supported farmers). The secondary data were used from the Estate Cultivation Household Survey (ST2013 SKB) conducted by BPS-Statistics Indonesia. The empirical analysis involved using a meta-frontier approach, allowing one to decompose efficiency into grouplevel technical efficiency and technology gaps. The results

more »

... e that the output of each management pattern behind their potential with the mean technical efficiency of 0,6789 and 0,7127 for independent farmers and supported farmers, respectively. The technology gap ratio statistics showed that the farmers had adopted the best available smallholder production technology in their farming. However, independent farmers were slightly more optimal than supported farmers. The efficiency measure generated from the meta-frontier revealed that supported farmers were more efficient, where the primary source of inefficiency came from managerial inefficiency. Thus, the policies to increase the production of oil palm smallholders must focus on the improvement of technical skills and managerial capabilities of farmers on the efficient use of resources and advanced technology by considering each characteristic of each management pattern. Abstrak: Studi ini bertujuan mengevaluasi kinerja produksi dan efisiensi teknis produksi kelapa sawit rakyat di Indonesia menurut pola pengelolaan (pekebun mandiri dan pekebun mitra) menggunakan data dari Survei Usaha Rumah Tangga Perkebunan 2014 yang telah dilakukan oleh Badan Pusat Statistik. Analisis empiris dilakukan dengan menggunakan pendekatan stokastik meta-frontier, yang memungkinkan kita untuk mendekomposisi efisiensi menjadi efisiensi teknis dan kesenjangan teknologi. Hasil studi menunjukkan produksi masing-masing pola pengelolaan berada di bawah potensi produksinya dengan rata-rata efisiensi teknis 0,6789 dan 0,7127 untuk pekebun mandiri dan pekebun mitra. Statistik rasio kesenjangan teknologi menunjukkan petani telah mengadopsi teknologi produksi terbaik yang tersedia pada perkebunan kelapa sawit rakyat, namun pekebun mandiri sedikit lebih optimal dibandingkan pekebun mitra. Ukuran efisiensi yang dihasilkan dari meta-frontier menunjukkan bahwa pekebun mitra lebih efisien dibandingkan pekebun mandiri dimana sumber utama inefisiensi berasal dari inefisiensi managerial. Untuk itu, kebijakan dalam meningkatkan produksi kelapa sawit rakyat harus difokuskan pada peningkatan ketrampilan teknis dan kapabilitas manajerial pekebun dan penggunaan teknologi baru yang lebih maju dengan mempertimbangkan karakteristik dari masing-masing pola pengelolaan. Kata kunci: efisiensi teknis, pekebun mandiri, pekebun mitra, kelapa sawit, meta-frontier