Response of Soybean Genotypes in Intercropping with Cassava
Respons Genotipe Kedelai sebagai Tanaman Sela pada Tumpang Sari dengan Ubi Kayu

Titik Sundari, Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, Jl. Raya Kendalpayak km 8, PO Box 66 Malang 65101, Purwantoro Purwantoro, Rina Artari, Yuliantoro Baliadi, Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, Jl. Raya Kendalpayak km 8, PO Box 66 Malang 65101, Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, Jl. Raya Kendalpayak km 8, PO Box 66 Malang 65101, Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, Jl. Raya Kendalpayak km 8, PO Box 66 Malang 65101
2020 Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia  
ABSTRAK Pengembangan kedelai pada pola tumpang sari merupakan salah satu peluang yang patut dikembangkan sebagai salah satu upaya peningkatan areal tanam kedelai yang semakin berkurang. Sementara itu, respons setiap varietas kedelai terhadap pola tumpang sari berbeda sehingga diperlukan varietas kedelai yang sesuai atau adaptif dengan lingkungan tumpang sari. Oleh karena itu, dilakukan penelitian yang betujuan untuk mengetahui respons genotipe kedelai sebagai tanaman sela pada tumpang sari
more » ... n ubi kayu. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Jambegede, Malang pada bulan Februari−Desember 2018, pada dua lingkungan, yaitu tumpang sari (L1) dan monokultur (L2), dengan dua waktu tanam, yaitu tiga minggu setelah tanam ubi kayu (T1) dan 4 bulan setelah tanam ubi kayu (T2). Bahan yang digunakan adalah 12 galur harapan dan tiga varietas pembanding (Dena 1, Dena 2, dan Grobogan). Penyusunan perlakuan di masing-masing lingkungan didasarkan pada Rancangan Acak Kelompok yang diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respons masing-masing genotipe yang diuji sebagai tanaman sela pada tumpang sari dengan ubi kayu adalah beragam, bergantung pada waktu tanam kedelai. Genotipe kedelai GH-5 dan GH-6 sesuai untuk tanaman sela pertama (T1), sedangkan GH-3 sesuai sebagai tanaman sela kedua (T2) pada tumpang sari ubi kayu+kedelai, dengan nilai indeks toleransi terhadap cekaman (ITC) lebih tinggi dan indeks sensitivitas tertimbang (IST) lebih rendah dibandingkan dengan genotipe lain yang diuji. Berdasarkan rasio kesetaraan lahan (RKL), tumpang sari ubi kayu dengan genotipe kedelai GH-5, GH-6, atau GH-3 tergolong menguntungkan (RKL>1,0). Kata kunci: indeks toleransi terhadap cekaman, indeks sensitivitas tertimbang, rasio kesetaraan lahan ABSTRACT Soybean development to intercropping is one of the opportunities to increase soybean planting area. Each soybean variety has different responses to intercropping so it is required to study soybean varieties that are suitable or adaptive to intercropping environments. Therefore, a research was conducted to determine the response of soybean genotypes in intercropping with cassava. The research was conducted at the Jambegede Research Station, Malang in February to December 2018, in two environments, namely intercropping (L1) and monoculture (L2), with two planting times, namely three weeks (T1) and 4 months (T2) after cassava planting. Twelve promising lines and three varieties (Dena 1, Dena 2, and Grobogan) were used as research materials. A completely randomized block design with three replications was used to arrange the treatments in each environment. The results showed that the responses of each soybean genotype tested as intercrops on intercropping system with cassava were varied, depending on the soybean planting time. GH-5 and GH-6 soybean genotypes are suitable for the first intercrop (T1), while GH-3 are suitable as the second intercrops (T2) in intercropping system with cassava + Soybean, with higher stress tolerance index (STI) and lower weighted sensitivity index (WSI) than the other genotypes tested. Based on the land equivalent ratio (LER), intercropping of cassava with GH-5, GH-6, or GH-3 soybean genotypes was advantageous (RKL>1.0).
doi:10.18343/jipi.25.1.129 fatcat:3jgarumpsfac3cwoxvgqhpcbgm