Efek Perbedaan Kerapatan Media Substrat Terhadap Proses Penempelan Larva Tiram Mutiara (Pinctada maxima)

Raismin Kotta
2018 Agrikan Jurnal Agribisnis Perikanan  
Usaha budidaya kerang mutiara lebih banyak terarah pada kegiatan pembesaran dan produksi mutiara, sehingga kebutuhan akan spat sebagai bahan baku utama semakin meningkat. Penelitian telah dilakukan pada bulan oktober 2017 di Laboratorium Balai Pengembangan Perikanan Pantai Sekotong Lombok Barat menggunakan metoda eksperimen.Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan kerapatan media kolektor yang berbeda terhadap proses penempelan yang lebih efektif pada larva tiram mutiara fase
more » ... lantygrade di laboratorium. Hasil yang di peroleh pada perlakuan P2 Media substrat/kolektor kerapatan 80% sangat baik dan cukup padat yaitu sebanyak 370 ekor spat/substrat. Sedangkan penempelan spat terendah ditemukan pada perlakuan P1 Media kolektor kerapatan 50% sebanyak 217 ekor spat/substrat. Dapat disimpulkan bahwa semakin lebar kerapatan media kolektor maka semakin kecil proses penempelan larva fase plantygrade. Berdasarkan analisis statistik bahwa kerapatan 50% perlakuan P1 dan perlakuan P2 menunjukan adanyan berbeda nyata, dimana Thitung (1,561) < Ttabel (2.228) ini berarti penempelan larva menggunakan substrat/kolektor kerapatan 50% dengan 80% yang berbeda tetapi tidak berpengaruh pada penempelan larva tiram mutiara fase plantygrade. Hasil pengamatan nilai rata-rata kualitas perairan seperti; Suhu 28,9 0C, pH 7,1, Salinitas 33 ppt, dan DO 5,9 ppm. Pemberian jenis pakan alami terhadap tiram mutiara pada fase plantygrade antara lain yaitu fitoplankton jenis Isochrysis galbana, Chaetoceros simplex dan Nannoclhoropsis sp.
doi:10.29239/j.agrikan.11.1.61-70 fatcat:6bvqwxe5pffznl4x4srflld6s4