Karakteristik Kekeringan DAS Kapuas Kalimantan Barat Berdasarkan Data Global Climate Model (GCM)

Andi Ihwan
2019 Positron  
DAS Kapuas walaupun berada di wilayah benua maritim kontinen dengan curah hujan yang tinggi sepanjang tahun namun sering mengalami kebakaran lahan dan hutan. Bencana kebakaran lahan dan hutan tersebut merupakan dampak dari kekeringan yang berkepanjangan. Informasi tentang karakteristik kekeringan di wilayah DAS Kapuas masih kurang diungkap terutama terkait dengan penggunaan data iklim global. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik kekeringan meteorologis dan kekeringan
more » ... gis DAS Kapuas. Data curah hujan dan runoff keluaran Data Global Climate Model (GCM) yang telah didownscaling pada resolusi 20 km x 20 km digunakan sebagai input data. Analisis kekeringan meteorologis digunakan pendekatan Standardize Precipitation Index (SPI) dan kekeringan hidrologis digunakan Standarized Runoff Index (SRI). Berdasarkan indeks kekeringan satu bulanan diperoleh, selama kurung 30 tahun (1981-2010) DAS Kapuas telah mengalami kekeringan kekeringan meteorologis sebanyak 45 kali dan 48 kali kekeringan hidrologis dengan kateogori moderat kering sampai dengan ekstrim kering. Luas wilayah yang mengalami kekeringan meteorologis maksimum terjadi pada tahun 1986 yakni 11,01% dari total wilayah DAS, kekeringan hidrologis maksimum terjadi pada tahun 1991 yakni 13,9% dari total wilayah DAS. Durasi kejadian kedua jenis kekeringan tersebut dominan berdurasi satu bulan. Luas wilayah kekeringan, tingkat keparahan, frekuensi dan durasi meningkat seiring dengan kejadian El-Niño. Berdasarkan hasil analisis karakteristik kekeringan menunjukkan bahwa data GCM dapat digunakan untuk analisis kekeringan di DAS Kapuas.
doi:10.26418/positron.v9i2.35072 fatcat:ka7zwd5v7vdk5bwpfblhk46npu