PERENCANAAN DAN EVALUASI STIMULASI PEREKAHAN HIDRAULIK METODA PILAR PROPPANT PADA SUMUR R LAPANGAN Y

Ignatius Ryan, Hadi Pratama, Trijana Kartoadmodjo, Mahasiswa, Jurusan Teknik, Perminyakan Fakultas, Teknik Kebumian, Dan Energi, Universitas Trisakti
2017 Seminar NasionalCendekiawanke   unpublished
Abstrak Sumur RY-309 memiliki nilai watercut 100% pada lapisan Baturaja. Hal tersebut membuat dilakukannya KUPL unutk membuka formasi Telisa. Formasi Telisa berada pada interval 3110-3130ft. Permeabilitas dari sumur tersebut sebesar 4 mD, nilai tersebut diambil dari permeabilitas sumur sekitar. Formasi Telisa memiliki tekanan sebesar 700 psi di kedalam 3113 ft. Karena nilai permeability kecil dan kecilnya aliran yang dihasilkan setelah dilakukan pindah lapisan, diputuskan untuk melakukan proses
more » ... stimulasi sumur yaitu hydraulic fracturing. Metoda yang digunakan ialah metoda pillar proppant fracturing. Metoda ini dipilih untuk memaksimalkan potensi sumur dengan menlakukan injeksi fluida untuk merekahkan formasi, dan mengisinya dengan proppant untuk menahan clossure pressure dari formasi tersebut. Hasil pelaksanaan main frac menggunakan desain yang telah direncanakan ulang ternyata tidak jauh melenceng dari target perkiraan desain itu sendiri. Hal ini dapat ditinjau dari perolehan dimensionless fracture conductivity (Fcd) sebesar 66 dan frac conductivity sebesar 80722 mD.ft Kata Kunci: Produksi, Hydraulic Fracturing Metoda Pillar Proppant evaluasi Pendahuluan Hydraulic fracturing merupakan salah satu metode stimulasi reservoir yang dilakukan pada formasi dengan nilai permeabilitas kecil hingga mengengah dan juga yang memiliki laju alir kecil. Hydraulic fracturing dapat dilakukan untuk sumur yang memiliki cadangan cukup besar, tetapi sudah tidak ekonomis.Pekerjaan hydraulic fracturing terdiri dari beberapa tahapan dan juga faktor-faktor penting guna mencapai keberhasilan. Perlengkapan hydraulic fracturing yaitu pompa, blender, tanki untuk fluida perekah dan untuk tanki untuk proppant. Proses yang dilakuakn sebelum main fracturing itu sendiri yaitu mini fall off, step rate test, dan mini fracturing. Maksud dan tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui salah satu fungsi diadakan stiulasi hydraullic fracturing. Tahap tahap apa saja yang dilakukan. Bagaimana lapisan sebelumnya ditutup untuk membuka lapisan yang diinginkan untuk mencapai tujuan. Dan pada akhirnya dapat dilihat apakah laju produksi dari lapisan baru tersebut mengalami peningkatan ataukah tetao seperti sebelum dilakukan fracturing. Faktor faktor yang dapat dikatakan sukses untuk tahap fracturing yaitu dengan tidak adanya masalah saat eksekusi hingga kenaikan laju produksi. Pemilihan awal dilakukan fracturing dilihat dari jenis lapisan yang akan dieksekusi, modulus young, dan poisson ratio sangat diperhitungkan. Perhitungan dan pemilihan jenis base fluid untuk dijadikan fracture fluid dan jenis proppant sangat diperhatikan. Dilihat dari clossure pressure yang didapat dari perhitungan, jenis proppant seperti apa yang akan cocok dengan metoda ini. Studi Pustaka Pillar Propant adalah salah satu teknologi baru dalam hydraulic fracturing dimana proppant yang diinjeksikan hanya setengah dari conventional fracturing. Hal itu dikarenakan teknologi pump pulsing yang dilakukan. Tujuan dari teknologi ini adalah membuat conductivity yang jauh lebih besar dibanding dengan conventional fracturing.
fatcat:eu2vlgxcp5gjfpdhpu4wkkwrum