Evaluasi Timbulan Genangan di Catchment Area Sistem Pematusan Rumah Pompa Greges Rayon Genteng Surabaya

Januar Catur Putranto, Mas Agus Mardyanto, Adhi Yuniarto
2017 IPTEK Journal of Proceedings Series  
Sistem pematusan dengan luas total 1520 ha yang dilayani oleh Rumah Pompa Greges mempunyai 1 saluran primer yaitu saluran primer Kali Greges. Kali Greges dengan panjang 4-5 km dan lebar 12-22 meter merupakan muara dari 17 saluran sekunder. Selain rumah pompa Greges yang melayani Kali Greges, terdapat 3 rumah pompa lainnya yaitu rumah pompa Dupak Bandarejo melayani saluran sekunder Kali Dupak, rumah pompa Asem Jaya melayani saluran tersier Kali Asem Jaya, serta rumah pompa Tidar di saluran
more » ... r Petemon Kali yang tidak dioperasikan lagi. Variabel studi yang digunakan yaitu kapasitas pompa, debit aliran ke saluran primer, dan debit aliran ke saluran sekunder. Metode yang digunakan yaitu melakukan perhitungan hidrolika untuk mengetahui debit saluran rencana dan debit eksisting. Dilakukan juga perbandingan kapasitas pompa saat ini dan kapasitas awal serta dilakukan analisis terhadap Standard Operating Procedure (SOP) pengoperasian pompa. Hasil evaluasi ini menunjukkan kondisi eksisting 5 segmen saluran sekunder yaitu Kali Tembok Gede, Kali Semarang, Kali Margo Rukun, Kali Demak Timur, dan Kali Dupak tidak mampu melayani debit limpasan air hujan yang disebabkan karena adanya sedimen. Selain itu, juga tidak adanya SOP pengoperasian pompa secara tertulis, yang menyebabkan terjadinya genangan dengan luas total genangan 5,71 ha dengan lama waktu genangan maksimum 240 menit dan tinggi genangan maksimum 40 centimeter pada tanggal 16 April 2016 yang merupakan salah satu genangan terbesar di catchment area sistem pematusan Greges. A. Pendahuluan Kota Surabaya sebagai salah satu satu kota pesisir dengan kondisi topografi rendah yaitu berkisar antara 3-6 meter diatas permukaan air laut menyebabkan Kota Surabaya rentan terhadap bencana banjir atau genangan [2]. Sementara itu, faktor lain penyebab banjir atau genangan di Kota Surabaya adalah perubahan tata guna lahan yang terjadi secara pesat [3]. Dengan kondisi tersebut maka sudah tidak mungkin lagi beban drainase Kota Surabaya ditambah oleh perkembangan perubahan lahan yang mengakibatkan kerentanan, sehingga sarana dan prasarana drainase ini perlu ditingkatkan seiring dengan kebutuhan kota agar terbebas dari banjir atau genangan yang menyebabkan terganggunya aktifitas penduduk [5] . Salah satu program dalam mengurangi permasalahan genangan di Kota Surabaya adalah Surabaya Drainage Master Plan 2018 (SDMP 2018). Aplikasi dari program tersebut yaitu dengan melakukan pembagian rayon atau sistem drainase, rehabilitasi saluran, pengalihan arus aliran banjir ke saluran lintas, bozem, dan rumah pompa. Salah satu sistem pematusan Kota Surabaya di Rayon Genteng adalah Sistem Pematusan Greges. Menurut Dinas Bina Marga dan Pematusan, ketika musim penghujan tahun 2015 wilayah Sistem Pematusan Greges merupakan wilayah dengan genangan terluas di Kota Surabaya seluas 11,83 ha yang tersebar di 13 titik [4] . Salah satu cara untuk mengetahui penyebab timbulnya genangan di wilayah Sistem Pematusan Greges adalah dilakukan evaluasi terhadap kapasitas saluran eksisting dalam melayani debit limpasan air hujan dan analisis Standar Operational Procedure (SOP) Pengoperasian Pompa di Rumah Pompa, sehingga permasalahan genangan yang muncul pada catcment area Sistem Pematusan Greges yang dilayani Rumah Pompa Greges dapat terselesaikan. Uraian Penelitian A. Identifikasi Dimaksudkan untuk mengetahui secara langsung kondisi eksisting sarana dan prasarana drainase sebagai langkah awal untuk melakukan penelitian. Kemudian data dari hasil identfikasi tersebut, dilakukan evaluasi terhadap permasalahan yang terjadi sehingga dapat dilakukan rencana tindak lanjut. B. Studi Literatur Studi literatur dilakukan untuk mendapatkan dasar teori yang berkaitan dengan penelitian sehingga dapat menjadi acuan dalam melaksanakan penelitian. Literatur yang digunakan meliputi analisis hidrologi, perhitungan koefisien aliran rata-rata, penentuan PUH pada saluran primer dan sekunder, hidrologi saluran terbuka, sistem operasional rumah pompa, dan literatur lain yang menunjang.
doi:10.12962/j23546026.y2017i5.3125 fatcat:6nmwwws6qjc73iv7hntqda4e2a