APLIKASIA: Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu Agama Orang Madura Perantauan di Daerah Istimewa Yogyakarta

Muh Syamsuddin
2018 unpublished
Abstrak. Pada tulisan ini dapat diketahui bahwa semua perantau Madura di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah beragama Islam. Norma-norma agama berusaha mereka laksanakan dengan sebaik-baiknya dalam kehidupan sehari-hari. Di samping itu, para perantau ini sangat erat dengan agama mereka, dan memakainya sebagai identitas diri karena Islam memberi perasaan bangga terhadap mereka. Pemahaman mereka tentang agama mengalami berbagai perubahan sesuai dengan perubahan nilai itu sendiri. Perubahan nilai
more » ... pun pemahaman terhadap ajaran agama dapat disebabkan oleh perubahan dalam interaksi sesama perantau Madura itu sendiri atau pun karena pengaruh yang di dapat dari luar. Dalam hal ini, sikap solidaritas dan sikap pragmatisme masih mendasari sebagian besar dari perantau Madura ini, demikian halnya termasuk menjelaskan budaya remoh atau kesukaan menabung dengan cara tradisional masih ditemui di kalangan mereka di tengah makin tingginya pola konsumtif masyarakat. Penampilan mereka sederhana, lugu, polos, mengutamakan hidup kekeluargaan dan gotong royong, pekerja keras, ulet dan tingkat survivalnya tinggi. Selain itu, mereka mudah beradaptasi atau dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada, barangkali berakar dari sikap pragmatisme. Kata kunci: perantau Madura, orang Madura, perantau. A. Pendahuluan Pulau Madura terletak di timur laut Pulau Jawa, ± 7 o sebelah selatan dari khatulistiwa di antara 112 o dan 114 o bujur timur. Pulau itu dipisahkan oleh Selat Madura, yang menghubungkan Laut Jawa dengan Laut Bali. Moncongnya di baratlaut, karena bentuknya disebut Corong, agak dangkal dan lebarnya tidak lebih dari beberapa mil laut. Sejak zaman dahulu kala corongnya merupakan suatu daerah pelabuhan penting. Di sebelah timur Surabaya, Selat Madura menjadi lebih besar dan lebih dalam. Antara Madura dan pantai di Jawa jarak selat itu bervariasi antara 30 sampai 40 mil laut 1. Panjang Pulau Madura itu ± 190 km 2 dan jarak yang terlebar pulau itu adalah 40 km 2 serta luasnya 5.304 km 2. Pantai utara merupakan suatu garis panjang yang hampir lurus. Pantai selatannya dibagian timur memiliki dua teluk yang besar, terlindung oleh pulau-pulau, gundukan-gundukan pasir, dan batu-batu karang. Di sebelah timur terletak Kepulauan Sapudi dan Kangean yang termasuk administrasi Madura. Kepulauan itu keseluruhannya terdiri dari hampir 50 pulau yang berpenghuni dan yang tidak berpenghuni. Secara geologis pulau Madura merupakan embel-embel bagian utara Jawa. Daerah itu merupakan kelanjutan dari pegunungan kapur yang terletak di sebelah utara dan sebelah selatan lembah Solo. Bukit-bukit kapur di Madura merupakan bukit-bukit yang lebih rendah, lebih kasar, 1 Huub de Jonge, Madura dalam Empat Zaman: Pedagang, Perkembangan Ekonomi, dan Islam (Jakarta: PT. Gramedia, 1989), hlm.3-5.
fatcat:es3ygucwybalnnfqx5vh4m6ijm