Animal Walfare Level and Preparedness Status of Javan Gibbon in Rescue and Rehabilitation Center for Released
Yohanna, Burhanuddin Masy'ud, Dan Mardiastuti, Program, Studi Konservasi, Biodiversitas Tropika, Sekolah Pascasarjana, Kampus Dramaga, Bogor, Divisi Ekologi, Manajemen Satwaliar, Departemen Konservasi
(+3 others)
Jurnal Media Konservasi
unpublished
Javan gibbon (Hylobates moloch Audebert 1798) is an endemic non-human primate in Java Island. Its population decreased because of destroyed habitat and illegal hunting. One of the ex-situ conservation effort is by building Javan Gibbon Rescue and Rehabilitation Center (JGC). One of the JGC's purpose is releasing javan gibbon which is ready. Javan gibbons management in JGC should pay attention to animal welfare of javan gibbons. The purposes of this research are knowing the level of animal
more »
... e and preparedness status of javan gibbons for released. The used methods are direct observation to the enclosure, health and javan gibbon its self, focal animal sampling for behaviour observation and interviewing the animal keeper and veterinary. The level of animal welfare of All of the javan gibbons in JGC were in very well category. The sequence of animal welfare level of javan gibbons from the highest to the lowest based on enclosure type were made-introduction enclosure, pair enclosure, and semi-natural-introduction enclosure. The readiness status for release were known that four pairs of javan javan gibbon were categories very ready (Willie-Sasa, Mel-Pooh, Moli-Nency, dan Asep-Dompu), one pair was ready (Robin-Moni) and one pair was not ready yet (Labuan-Kasy). ABSTRAK Owa jawa (Hylobates moloch Audebert 1798) merupakan satwa primata endemik Pulau Jawa. Populasinya semakin berkurang karena kerusakan habitat dan perburuan liar. Salah satu upaya konservasi eksitu adalah dengan membangun Javan Gibbon Center (JGC). Salah satu tujuan JGC adalah pelepasliaran kembali ke habitat alamnya (in situ) ketika sudah siap. Didalam pelaksanaan mandatnya, JGC harus memenuhi prinsip pengelolaan kesejahteraan satwa dan menyiapkan pasangan owa jawa untuk dilepasliarkan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi implementasi prinsip manajemen kesejahteraan satwa dan menilai tingkat kesejahteraan owa jawa di JGC, serta menilai status kesiapan pasangan owa jawa untuk dilepasliarkan. Data dikumpulkan dengan metode observasi langsung pada owa jawa dan kandang sebagai unit-unit kajian, penilai kesehatan melalui observasi langsung dan analisis feses, pengamatan perilaku dan aktivitas harian individu dan pasangan owa dengan teknik focal animal sampling, serta wawancara dengan animal keeper dan dokter hewan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pengelolaan kesejahteraan satwa telah dilakukan dengan baik dengan tingkat kesejahteraan seluruh owa jawa di JGC termasuk kategori sangat baik. Berdasarkan unit kandang pemeliharaan, urutan tingkat kesejateraan owa jawa dari yang paling tinggi hingga paling rendah berturut-turut di kandang introduksi buatan, kandang pasangan dan kandang introduksi semi alami. Terkait status kesiapan owa jawa untuk dilepasliarkan, hasil penelitian menunjukkan dari enam pasangan owa jawa, empat pasangan termasuk kategori Sangat Siap yakni pasangan Willie-Sasa, Mel-Pooh, Moli-Nency, dan Asep-Dompu, dan masing-masing satu pasangan kategori Siap (pasangan Robin-Moni), dan satu pasangan Belum Siap (pasangan Labuan-Kasi).
fatcat:7cukabbxubaydj244ntqadwdj4