Pengaruh Identitas Keberagamaan Dan Kejijikan Moral Terhadap Perilaku Cybersex

Agus Abdul Rahman, Rendi Permadi
2013 Psikologika Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi  
Internet make human life easier. Internet enables human to communicate and share information virtually. Meanwhile, internet is sometime misused, such as for gaining sexual pleasure or cybersex. In this study, researchers examined the effect of religious identity and moral disgust on cybersex behavior. Researchers assumes that the identification of religious values and sensitivity to violations of these values can dencrease cybersex behavior. Cybersex behavior consisting of interactive and
more » ... eractive aspect was measured by a cybersex behavior scale (cronbach'alpha = .89); Religious Identity consisting of internalization, religious affiliation, and symbolization is measured by religious identity scale (cronbach'alpha = .93), and moral disgust was measured by a moral disgust scale (cronbach'alpha = .91). Data were obtained from 166 students of Psychology of University X. The results of hypothesis testing using multiple regression analysis showed that religious identity and Moral disgust, both together (R = .483) or individually (â1 = -.325, t = -4256, p <.001; â2 = -.242, t = -3174, p = .002) showed a negative influence on cybersex behavior. In addition, religious identity and moral disgust showed a significant correlation (r = .440, p <.001). Abstrak Internet membuat hidup manusia lebih mudah. Internet membuat manusia mampu berkomunikasi dan berbagi informasi secara virtual. Namun, internet kadang disalanggunakan, salah satunya digunakan untuk aktivitas yang berhubungan dengan aktivitas seksual atau biasa disebut dengan Cybersex. Pada penelitian ini, peneliti menguji pengaruh identitas keberagamaan dan kejijikan moral terhadap Perilaku Cybersex. Peneliti menduga bahwa identifikasi nilai-nilai keagamaan dan kepekaan terhadap pelanggaran terhadap nilai-nilai tersebut dapat menunjukkan perilaku Cybersex. Perilaku Cybersex yang terdiri dari aspek interaktif dan non-interaktif diukur dengan menggunakan skala perilaku cybersex (cronbach alpha = .89); Identitas keberagamaan yang terdiri dari aspek internalisasi, afiliasi, dan simbolisasi diukur dengan skala Identitas Keberagamaan (cronbach alpha = .93); dan kejijikan moral diukur dengan skala kejijikan moral (cronbach alpha = .91). Data diperoleh dari 166 mahasiswa Fakultas Psikologi Universita X. Hasil uji hipotesis dengan menggunakan analisis regresi berganda menunjukkan bahwa identitas keberagamaan dan kejijikan moral, baik secara bersama-sama (R = .483) atau sendiri-sendiri (â = -.325, t = -4.256, p 1 < .001; â = -.242, t = -3.174, p = .002) menunjukkan pengaruh negatif terhadap perilaku 2 cybersex. Selain itu, identitas keberagamaan dan kejijikan moral menunjukkan hubungan yang signifikan (r = .440, p < .001). Orang yang identitas keberagamaannya kuat akan memiliki kejijikan moral yang lebih tinggi dibanding orang yang identitas keberagamaanya lemah.
doi:10.20885/psikologika.vol18.iss1.art2 fatcat:ndk2mxfs6jde5jxskqssuuhxxi