THE ENAMEL ROUGHNESS AFTER CONVENTIONAL VERSUS AIR POLISHING: A SYSTEMATICAL REVIEW

David Tjoea, Maria Theresia Beatrix, Prajna Metta, Aldilla Miranda, Amaliya Amaliya
2021 B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah  
Polishing setelah skeling dan pemolesan akar memberikan permukaan gigi yang lebih halus dan meningkatkan kenyamanan pasien. Baru-baru ini, sistem pemolesan baru diperkenalkan dengan menggunakan perangkat bertekanan tinggi yang digerakkan oleh udara, tetapi keunggulannya dibandingkan pemolesan konvensional masih dipertanyakan. Artikel ini bertujuan untuk memberikan studi literatur yang komprehensif tentang pemolesan gigi dengan membandingkan kekasaran permukaan setelah pemolesan konvensional dan
more » ... sistem pemolesan udara. Untuk melakukan tinjauan ini, penulis mengikuti Pedoman Item Pelaporan Pilihan untuk Tinjauan Sistematis dan Meta-Analisis (PRISMA). Studi yang diterbitkan sebelum 29 November 2019 ditinjau secara sistematis dengan kata kunci "air polishing", "enamel roughness", "conventional polishing", "scanning electron microscopy" dan file tanggal publikasi "10 tahun" dengan database PubMed dan Google Cendekia. Tinjauan Pustaka: Pemolesan gigi membantu menghilangkan plak dan noda gigi untuk mencapai jaringan periodontal yang sehat. Perangkat pemoles udara membersihkan permukaan yang lebih dalam dengan kerusakan minimal pada enamel, kemanjurannya tergantung pada sudut derajat handpiece ke permukaan enamel, waktu pemaparan dan ukuran partikel bubuk yang digunakan. Perangkat yang digerakkan oleh udara membutuhkan waktu kerja yang lebih singkat dan penanganan yang mudah dibandingkan dengan pemolesan konvensional. Pasta profilaksis dalam pemolesan konvensional bersifat abrasif, sehingga meratakan permukaan email. Simpulan: Kedua teknik menunjukkan kemanjuran dalam prosedur pemolesan, namun pemolesan udara memberikan permukaan yang lebih halus dibandingkan dengan perangkat konvensional.
doi:10.33854/jbd.v8i2.896 fatcat:c4ttrdeqgzhbzlstcbhwzb2wra