Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 2 Nomor 2 Agustus 2017 Kualitas Telur Itik setelah Perendaman dengan Ekstrak Daun Salam (Syzygium polyantha) dan disimpan pada Suhu 4ºC Quality Duck Egg After Submersion with Bay Leaf Extract (Syzygium polyantha) and Stored at 4ºC

Zuni Novika, M Anwar Djaelani, S Mardiati, Studi Program, Departemen Biologi, Fakultas Biologi, Dan Sains, Universitas Matematika, Diponegoro, Jl Soedarto
unpublished
ABSTRAK Telur mudah mengalami penurunan kualitas yang disebabkan oleh penguapan air dan CO 2 sehingga perlu dilakukan pengawetan untuk mempertahankan kualitas telur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perendaman dengan ekstrak daun salam dan penyimpanan pada suhu 4ºC terhadap kualitas telur itik. Penelitian dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), data dianalisis menggunakan uji Anova dan uji Duncan dengan taraf signifikansi 5%. Telur yang digunakan sebanyak 45 butir,
more » ... ibagi dalam 9 perlakuan dan 5 kali ulangan. P0 (kontrol), P1 dan P2 (Telur dicuci, direndam ekstrak daun salam, disimpan 14 dan 28 hari pada suhu 4ºC), P3 dan P4 (Telur dicuci, tidak direndam ekstrak daun salam, disimpan 14 dan 28 hari pada suhu 4ºC), P5 dan P6 (Telur tidak dicuci, direndam ekstrak daun salam, disimpan 14 dan 28 hari pada suhu 4ºC), P7 dan P8 (Telur tidak dicuci, tidak direndam ekstrak daun salam, disimpan 14 dan 28 hari pada suhu 4ºC). Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah Indeks Kuning Telur (IKT), kadar lemak telur, dan susut bobot telur. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perendaman telur dengan ekstrak daun salam tidak mampu mempertahankan kualitas telur itik. Kata kunci : Syzygium polyantha, indeks kuning telur, lemak telur, susut bobot ABSTRACT Egg quality was easy to decrease because of evaporation of water and carbon dioxide. Because of that, eeg needs preservation to preserve its quality. The purpose of this study was to determine the effect of submersion in bay leaves extract and stored at 4°C towards the duck egg's quality. This study, which used data with completely randomized design (CRD) were analyzed with Anova test and further tested by Duncan test with a significance level of 5%. The eggs used were 45 which were divided into 9 treatments and 5 repetitions. P0 (control), P1 and P2 (Eggs were washed, submerged in bay leaves extract, kept for 14 and 28 days at 4ºC), P3 and P4 (Eggs were washed, not submerged in bay leaves extract, kept for 14 and 28 days at 4ºC), P5 and P6 (eggs were not washed, submerged in bay leaves extract, kept for 14 and 28 days at 4ºC), P7 and P8 (eggs were not washed, not submerged in bay leaves extract, kept for 14 and 28 days at 4ºC). The Variables observed in this study were the yolk index, the egg's fat, and the weight decrease. The conclusion of this study was the egg submersion in the bay leaves extract could not preserve the duck egg's quality. PENDAHULUAN Telur merupakan salah satu produk hewani yang berasal dari ternak unggas dan telah dikenal sebagai bahan pangan sumber protein yang bermutu tinggi. Telur sebagai bahan pangan mempunyai banyak kelebihan misalnya, kandungan gizi telur yang tinggi, harganya relatif murah bila dibandingkan dengan bahan sumber protein lainnya. Telur merupakan bahan pangan yang mudah terkontaminasi mikroba baik secara langsung atau tidak langsung. Sifat telur yang
fatcat:57sb7enhqbdstj5jzgsv3gzjqa