DIFFERENCES OF SELF REGULATED LEARNING IN CLASS ACCELERATION AND CLASS REGULAR AT BANJARMASIN ABSTRAK

Studi Program, Fakultas Psikologi, Kedokteran, Kharisma Adipura, Emma Yuniarrahmah, Sukma Akbar, Kata Kunci:, Regulasi Diri Dalam Belajar, Jenis Kelamin
unpublished
Pendidikan merupakan kebutuhan pokok untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, namun untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berkompetensi tidak semudah membalikkan telapak tangan. Hasil survei Human Development Index (HDI) atau indeks pembangunan manusia pada tahun 2013 menunjukkan bahwa Indonesia hanya menduduki urutan 121 dari 186 negara di dunia dalam hal kualitas sumber daya manusia (SDM) (Kompas, 2013). Bukti ini menunjukkan bahwa posisi Indonesia masih
more » ... apat dibilang terpuruk dilihat dari sisi kualitas sumber daya manusia. Banyak sekali yang harus dibenahi untuk mencapai tingkat perkembangan kualitas SDM Indonesia yang baik. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan mutu pendidikan. Oleh karena itu, pemerintah berupaya menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas salah satunya dengan menciptakan program akselerasi. Adanya program akselerasi diharapkan dapat memberikan lulusan yang berkualitas. Agar menghasilkan lulusan yang berkualitas maka diperlukan juga proses pembelajaran yang berkualitas pula. Menurut Alsa (2007) belajar berkualitas adalah belajar dengan melakukan regulasi diri (self regulated learning), yaitu belajar dengan menjaga motivasi, 98 meregulasi metakognisi, dan menggunakan strategi belajar, baik strategi kognitif maupun strategi mengelola lingkungan dan sumber daya. Lubis (dalam Hawadi, 2004) menyatakan bahwa strategi pembelajaran untuk program akselerasi lebih diwarnai dengan kecepatan, lebih menekankan perkembangan kreativitas, dan proses berpikir yang lebih tinggi dibandingkan pada strategi pembelajaran pada program reguler. Kondisi ini memungkinkan siswa pada kelas reguler untuk lebih santai dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar sehingga berdampak pada turunnya kemampuan pengelolaan self regulated learning siswa tersebut. Penelitian Nurdiyanti dan Christiana (2013) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan motivasi belajar antara siswa laki-laki dan perempuan. Begitu pula berdasarkan penelitian Septiani (2013) menunjukkan ada perbedaan motivasi berprestasi antara siswa kelas akselerasi dan siswa kelas reguler. Motivasi ini meru-pakan salah satu aspek dari regulasi diri dalam belajar. Berdasarkan pembahasan tersebut sebelumnya peneliti merasa perlu untuk mengetahui perbedaan regulasi diri dalam belajar pada siswa kelas akselerasi dan siswa kelas reguler dan perbedaan regulasi diri dalam belajar berdasarkan jenis kelamin. ABSTRACT This research is a comparative study that aims to determine the differences of self regulated learning based on class and gender differences. This study population is students of national high school 1 Banjarmasin and students of national high school 7 Banjarmasin that chosen purposive sampling technique. The method to collecting data is using self regulated learning scale. The results of data analysis using anova two ways has been found that no difference of self regulated learning between class acceleration and class regular and also no differences self regulated learning of students by gender.
fatcat:noehvbt37bherlqo2ylurcjgta