EKSISTENSI SUFISME SASAK DALAM NOVEL SANGGARGURI DAN PERANNYA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT DI PULAU LOMBOK
Siti Maryam
2018
GENTA BAHTERA: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan
Sasak Sufism is one concept that set the values and norms, in particular the ones in public order Sasak in Lombok island. Its existence more universal when it is stated in the form of literary works in the form of the novel Sanggarguri. The novel through planting and character development Sufism Sasak continue so that the role of Sufism the Sasak can be felt its benefits in people's lives. Therefore, this study aims to describe a form of Sufism Sasak of the novel, along with a variety of its
more »
... e in the life of society on the island of Lombok in order to be known and manifested in real life by the entire community. In this case, the theory of Roland Barthes semiotik became surgical tools research done by the method of observation in the form of the interview against the author of the novel Sanggarguri and the study of librarianship. As for the research conducted this generates data in the form of 10 kinds of flower or flowers be symbolizing the concept of Sufism Sasak in the novel Sanggarguri. Flower-the flower in addition to conceptual or in denotative meaning, also contains the wisdom of Sufism that can be used as a guideline for the community. In addition, the role of Sufism Sasak in Lombok island in the people's life consists of his role in the fields of education, social, and cultural events. Thus, the concept of Sufism is the concept that the Sasak can not only be a guideline or reference Sasak community, but worth the universal which means that it can be dipedomani by the community outside the Sasak Lombok island or outside. AbstrakSufisme Sasak merupakan salah satu konsep yang mengatur nilai dan norma berkehidupan, khususnya dalam tatanan masyarakat suku Sasak di Pulau Lombok. Eksistensinya pun semakin universal ketika tertuang dalam wujud karya sastra berupa novel yang berjudul Sanggarguri. Melalui novel tersebut, penanaman dan pengembangan karakter sufisme suku Sasak terus dilakukan sehingga peran sufisme Sasak tersebut dapat dirasakan manfaatnya dalam kehidupan masyarakat. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan mendeskripsikan wujud sufisme Sasak dalam novel tersebut beserta berbagai perannya dalam kehidupan masyarakat di Pulau Lombok agar diketahui dan diwujudkan dalam kehidupan nyata oleh seluruh masyarakat. Dalam hal ini, teori semiotik Roland Barthes menjadi alat bedah penelitian yang dilakukan dengan metode observasi berupa wawancara terhadap penulis novel Sanggarguri dan studi kepustakaan. Adapun penelitian yang dilakukan ini menghasilkan data berupa 10 jenis kembang atau bunga yang menjadi simbolisasi konsep sufisme Sasak dalam novel Sanggarguri. Kembang-kembang tersebut selain bermakna konseptual atau denotatif, juga mengandung hikmah sufisme yang dapat dijadikan pedoman bagi masyarakat. Selain itu, peranan sufisme Sasak dalam kehidupan masyarakat di Pulau Lombok terdiri atas perannya dalam bidang pendidikan, dakwah, sosial, dan budaya. Dengan demikian, konsep sufisme Sasak merupakan konsep yang tidak hanya dapat menjadi pedoman atau acuan masyarakat Sasak, tetapi juga bernilai universal yang artinya dapat dipedomani pula oleh masyarakat di luar suku Sasak atau luar Pulau Lombok.
doi:10.47269/gb.v4i1.44
fatcat:jqggzfmad5hqfid4bs2ernyday