INTEGRASIDAN INTERKONEKSI KONSELING REALITAS DAN ISLAM DALAM PENINGKATAN REGULASI-DIRI
Masril
2016
Batusangkar International Conference I
unpublished
ABSTRAK Regulasi-diri (self-regulation) adalah salah satu aspek penting yang harus dimiliki setiap orang dalam mewujudkan tujuan yang lebih tinggi dalam kehidupannya. Banyak orang terkendala untuk mewujudkan cita-citanya karena tidak mampu meregulasi diri. Goleman menempatkan regulasi-diri sebagai salah satu komponen utama kecerdasan emosional.Ada banyak pengertian regulasi-diri yang dikemukakan para ahli. Secara umum regulasi-diri merupakanprosespenetapan tujuandan upaya memperjuangkan tujuan
more »
... ntuk dapat dicapai, termasuk upaya mengatasi rintangan dan tantangan yangmungkindihadapi seseorang pada saat berusahamencapai tujuan tersebut. Secara rinci, regulasi-diri diartikan sebagai daya upaya manusia untukmengelola pikiran, perasaan, dorongan, dan tindakan dalam perspektif mencapai tujuan yang lebih tinggi. Regulasi-diri bukan hanya upaya pengendalian-diri yang disadari, melainkan juga upaya-upaya tanpa sadar karena sudah menjadi habit otomatis.Regulasi-diri berbeda-bedapada setiap orang. Ada orang yang regulasi-dirinya kuat, tetapi juga ada yang lemah. Namun, sifatnya bisa ditingkatkan. Konseling adalah salah satu upaya untuk meningkatkannya. Salah satu pendekatan konseling yang sesuai untuk peningkatan regulasi-diri adalah Konseling Realitas berbasis Teori Pilihan yang diintegrasikan dengan Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konseling realitas efektif untuk meningkatkan regulasi-diri siswa, meskipun capaiannya termasuk kategori sedang. Kata kunci: regulasi-diri, konseling realitas, teori pilihan, dan integrasi Islam. A. Pendahuluan alah satu penyebab kegagalan setiap orang dalam mewujudkan harapan dan cita-citanya adalahkarena lemahnya regulasi-diri atau pengendalian-diri.Sejumlah penulis mengemukakan bahwa lemahnya regulasi-diri atau pengendalian-diri dapat mempengaruhi banyak hal dalam kehidupan setiap orang, baik terkait dengan regulasi pikiran, perasaan, keinginan, maupun tindakan. Misalnya, kegagalan para siswa untuk meraih keberhasilan dalam belajar, kesulitan mempertahankan berat badan ideal karena tidak bisa mengendalikan keinginan makan, kesulitan untuk mengendalikan keinginan merokok, menyelesaikan tugas-tugas penting dan lain sebagainya. S
fatcat:pk5k2i5yzzcorleiq5m4noqjmq