Pemanfaatan Tumbuhan Obat sebagai Indigenous Knowledge Masyarakat Tasikmalaya Serta Peranannya dalam Pembelajaran Biologi Berbasis Etnopedagogik
Tezar Pakpahan, Fira Ryandita, Yustika Herawati, Suci Hasanah, Abdul Habibi, Diana Hernawati, Liah Badriah
2019
Bioedusiana
Abstrak ___________________________________________________________________ Tasikmalaya merupakan daerah yang kaya akan budaya dan memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah. kekayaan tersebut meliputi nilai moral, pengetahuan, teknologi dan kesehatan yang digunakan secara turuntemurun dalam tradisi lokal. Selama ini sudah banyak jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat Tasikmalaya dan sudah menjadi sebuah kearifan lokal bagi warga setempat, permasalahannya adalah sebagian besar
more »
... uatu kebudayaan terun-temurun tersebut dilakukan secara lisan, sehingga minim akan dilakukannya identifikasi dan dokumentasi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang jenis-jenis tanaman obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat Tasikmalaya sebagai Indigenous Knowledge. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan pengambilan data meliputi wawancara dan observasi. Hasil penelitian dari 20 orang responden terdapat 6 orang responden laki-laki yang mengetahui atau memiliki pengetahuan tentang pemanfaatan tanaman obat dan 4 orang tidak mengetahuinya. Begitupun dengan responden perempuan, terdapat 5 orang yang mengetahui tentang pemanfaatan tanaman obat dan 5 orang lagi tidak mengetahunya. Secara keseluruhan terdapat 11 responden yang mengetahui atau memiliki pengetahuan tentang penggunaan tanaman obat yang dikategorikan sebagai Indigenous Knowledge. Kesimpulan yang dapat diambil bahwa Indigenous knowledge yang dimiliki oleh generasi Z lebih rendah dari generasi Baby Boomers. Padahal seharusnya generasi Z memiliki pengetahuan yang lebih akan hal ini, karena pemanfaatan tanaman dipelajari di bangku sekolah. Adapun tanaman yang digunakan sebagai tanaman obat sebagian besar sudah tepat guna dan dapat dibuktikan secara ilmiah. Sehingga pengetahuan yang sifatnya turun temurun atau disebut dengan Indigenous knowledge bukanlah hanya sebatas mitos. Abstract Tasikmalaya is an area that is rich in culture and has abundant biodiversity. wealth includes moral values, knowledge, technology and healthy that are used for generations in local traditions. So far, many types of medicinal plants have been used by the Tasikmalaya people and have become a local wisdom for local residents, the problem is that most of the hereditary culture is carried out verbally, so that identification and documentation will be minimal. This study aims to obtain information about t he types of medicinal plants used by the citizen of Tasikmalaya as Indigenous Knowledge. This research is a qualitative research, with data collection including interviews and observations. The results of the study of 20 respondents there were 6 male respondents who knew or had knowledge about the use of medicinal plants and 4 people did not know it. Likewise with female respondents, there are 5 people who know about the use of medicinal plants and 5 more people do not know it. Overall there we re 11 respondents who knew or had knowledge about the use of medicinal plants which were categorized as Indigenous Knowledge. The conclusion that can be drawn is that Indigenous knowledge possessed by generation Z is lower than the Baby Boomers generation. Even though generation Z should have more knowledge about this, because the use of plants is studied in school. T he plants that are used as medicinal plants are mostly already effective and can be scientifically proven. So that knowledge that is hereditary or called Indigenous knowledge is not just a myth.
doi:10.34289/285225
fatcat:wzcyor2iq5aednypfbeovusmqq