Vertikal Kawasan Central Business District di Surabaya

Jurnal Sains, Dan Seni Pomits
2017 unpublished
G100 Abstrak-Perkembangan Central Business District di kota Surabaya diikuti dengan meningkatnya jumlah permukiman berupa kampung kota yang diisi masyarakat berpenghasilan rendah dengan kondisi fisik kurang baik, kepadatan tinggi, dan ketersediaan sarana umum yang minim. Keberadaannya dianggap memberi pengaruh negatif bagi perkembangan kawasan bisnis dan rentan terhadap isu penggusuran. Sedangkan masyarakat rata-rata tidak mau berpindah ke rumah susun karena dianggap mengaburkan sifat-sifat
more » ... arakat kampung. Hal ini yang melatarbelakangi perlu adanya pembangunan hunian vertikal dengan pendekatan perilaku masyarakat kampung guna meningkatkan kualitas hidup dan memperbaiki wajah perkotaan dengan mengangkat potensi-potensi kampung kota yang berada dekat dengan kawasan pusat bisnis di Surabaya. Kata Kunci-Central Business District, Kampung, Urban. PENDAHULUAN I. OTA Surabaya menunjukkan bahwa banyak permukiman yang dihasilkan dari embrio kampung yang masih tersisa pada kawasan-kawasan tertentu dengan sebutan Kampung Jawa, Kampung Madura, Kampung Arab, Kampung Cina dan sebagainya. Salah satu kawasan dengan pemukiman yang masih bertahan ditengah perkembangan Kota Surabaya sebagai Central Business District (CBD) adalah di kawasan Urip Sumoharjo karena dekat dengan daerah Tunjungan yang terkenal di Surabaya. Banyak kampung-kampung kota di kawasan ini berupa permukiman legal yang tertata atas peran pemerintah yang mengajak dan mengembangkan kemampuan warganya untuk bisa melakukan penataan pada kampungnya. Karakter yang tampak pada warga di perkampungan adalah homogenitas dan nilai kebersamaan yang lebih kental karena telah lama tinggal berkelompok pada wilayah yang sama. Sehingga banyak kampung tertata karena kerjasama warganya. Banyak pula kampung yang sangat potensial untuk mendukung aktifitas kota secara keseluruhan. Oleh karena itu keberadaannya perlu dipertahankan demi mendukung aktifitas ekonomi di sekitarnya [1]. Namun akibat dari daya tarik kawasan ini penduduk datang dengan kenyataan akan keterbatasan ruang untuk hunian menimbulkan munculnya permukiman yang semakin padat dan potensi untuk menjadi kumuh. Bukan hanya padat penduduk tetapi juga padat bangunan karena pemanfaatan lahan yang sangat tinggi, sehingga selain akses jalan semua permukaan lahan telah tertutup oleh dasar bangunan hampir 90%. Hal ini tidak sesuai dengan ketentuan 30% kawasan yang seharusnya menjadi ruang terbuka hijau [2]. Masalah permukiman akan semakin pelik, karena begitu banyaknya faktor-faktor yang saling berkaitan tumpang tindih didalamnya. Permukiman sebagai wadah kehidupan manusia bukan hanya menyangkut aspek fisik dan teknis saja, tetapi juga aspek sosial, ekonomi, dan budaya dari para penghuninya. Kampung-kampung di kawasan ini Urip Sumoharjo tidak bisa begitu saja dihilangkan. Karena sudah lama ada dan sangat membantu para pekerja di area CBD dalam penyediaan hunian murah. Kampung-kampung ini juga telah menjadi identitas permukiman di Surabaya. Seharusnya dengan adanya pengembangan kawasan CBD, kampung disekitarnya juga bisa diikutsertakan kedalamnya. Bisa dengan adanya kegiatan wisata yang menawarkan kampung dengan budaya lokal atau juga dengan mengembangkan kegiatan sektor ekonomi informal yang berlangsung didalamnya dan selaras dengan sekitarnya sesuai dengan potensi lokasi kawasan yang strategis sehingga kampung ini bisa menjadi kampung mandiri. Gambar 1. Lokasi kampung kota di kawasan Urip Sumoharjo yang dikelilingi bangunan pusat bisnis di Surabaya. EKSPLORASI DAN PROSES RANCANG II. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan intrinsik, yaitu Cybernetics menurut Forster dalam buku Arsitektur dan Perilaku Manusia (2004) menekankan perlunya mempertimbangkan kualitas lingkungan yang dihayati oleh pengguna dan pengaruhnya bagi pengguna lingkungan tersebut. Dengan mengaitkan berbagai fenomena yang mempengaruhi hubungan antara manusia dan lingkungannya, termasuk lingkungan fisik dan sosial. Desain lingkungan
fatcat:gsa7j7y2qnadtg5zug73lnvqky