PENGARUH KEHALUSAN KAPUR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max (L) Merrill) PADA TINGKAT KEMASAMAN TANAH YANG BERBEDA Ir Rosmaiti MP 1) Ir Syukri MP 2) dan Azmul Fauzi 3) 1&2)

Agrosamudra, Jurnal Penelitian
unpublished
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kehalusan kapur terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai (Glycine max (L) Merrill) pada tingkat kemasaman tanah yang berbeda, serta interaksi antara kedua perlakuan tersebut. Hasil penelitian diperoleh bahwa tingkat kehalusan kapur berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman (umur 30 dan 45 HST), berpengaruh nyata terhadap jumlah cabang produktif, berat 100 butir biji kering dan bobot biji per polibag, sedangkan parameter
more » ... inggi tanaman umur 15 HST dan diameter pangkal batang (umur 15, 30 dan 45) berpengaruh tidak nyata. Perlakuan tingkat kehalusan kapur terbaik adalah kehalusan 100 mesh. Tingkat kemasaman tanah berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman (umur 15 dan 30 HST), jumlah cabang produktif, berat 100 butir biji kering dan bobot biji per polibag sedangkan parameter tinggi tanaman umur 45 HST dan diameter pangkal batang (umur 15, 30 dan 45) berpengaruh tidak nyata. Perlakuan tingkat kemasam tanah terbaik adalah agak masam pH 5,60. Interaksi perlakuan tingkat kehalusan kapur dan kemasaman tanah berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman umur 45 HST. Interaksi terbaik terdapat pada kombinasi tingkat kehalusan kapur 100 mesh dan kemasaman tanah agak masam pH 5,60. Kata Kunci : Kehalusan kapur, kedelai, kemasaman tanah PENDAHULUAN Kedelai (Glycine max (L) Merrill) merupakan tanaman asli daratan Cina. Kedelai merupakan salah satu tanaman sumber protein yang penting di Indonesia dan merupakan salah satu bahan pangan penting setelah beras karena hampir 90 % digunakan sebagai pangan. Kedelai juga kaya akan protein nabati untuk peningkatan gizi dan mengatasi penyakit kurang gizi seperti busung lapar (Darman, 2005). Untuk meningkatkan produksi guna memenuhi kebutuhan kedelai dalam negeri, pemerintah telah melakukan upaya ekstensifikasi maupun intensifikasi di berbagai daerah dengan potensi agroklimat yang mendukung misalnya pengolahan tanah yang baik, pengairan/irigasi yang teratur, pemilihan bibit unggul dan pemupukan. Salah satu wilayah yang memiliki potensi tersebut adalah Provinsi Aceh. Dalam budidaya tanaman kedelai, tanah merupakan salah satu komponen lingkungan tumbuh yang perlu diperhatikan seperti tingkat kemasaman tanah (pH).
fatcat:hluvdt6mlvd73lozpq6yuc5dsi