Wayang, Youtube, dan Seni yang (Tidak) Berubah [article]

Dhoni Zustiyantoro
2020 Zenodo  
ADA rasa optimistis ketika pertunjukan wayang kulit semakin mudah didapatkan di Youtube. Melalui saluran itu, setiap malam bisa kita dapati dalang-dalang—terutama yang berusia muda—melakukan siaran siaran langsung pertunjukannya dari pelbagai daerah. Jumlah penontonnya pun fantastis. Saya pernah melihat beberapa waktu lalu kanal Youtube Dalang Seno milik Ki Seno Nugroho (Yogyakarta) ditonton oleh lebih dari 20 ribu ketika melakukan live streaming. Mari kita coba bayangkan: sebuah pertunjukan
more » ... ang ditonton oleh 20 ribu orang. Belum lagi jika setiap gawai atau komputer yang digunakan untuk menonton itu ditonton secara bersama oleh minimal dua orang. Jumlah itu bahkan bisa melebihi orang yang menonton sebuah konser musik atau dangdut yang diselenggarakan di lapangan desa atau gedung olahraga sebuah kabupaten. Atau klaim positifnya: inilah fenomena baru dalam jagat pakeliran yang belum pernah terjadi sebelumnya. Fenomena ketika belasan ribu atau puluhan ribu pasang mata menonton wayang setiap malam.
doi:10.5281/zenodo.5168736 fatcat:xiadxvvtvngupfunqafmkykjxq