Perbedaan Hasil Belajar Fisika Siswa untuk Model Pembelajaran Berbasis Proyek dengan Model Pembelajaran Langsung pada Kelas X SMA Negeri 7 Palu

Dian Hardianti, Muhammad Ali, Syamsu, Studi Program, Fisika Pendidikan, Universitas Fkip, Jl Tadulako, Hatta Soekarno, Km, Kampus Bumi, Tadulako Tondo, Palu -Sulawesi Tengah
Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT)   unpublished
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar fisika antara model pembelajaran berbasis proyek dengan model pembelajaran langsung pada siswa kelas X SMAN 7 Palu. Jenis penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dengan rancangan prates-pascates yang tidak ekuivalen. Penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu kemudian dibagi menjadi dua kelas: kelas eksperimen dan kelas kontrol. Instrumen penelitian adalah tes pilihan ganda sebanyak 20 soal. Hasil penelitian ini
more » ... ji dengan menggunakan Uji-t (satu pihak). Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai t hitung = 3,02 ternyata lebih besar dari t tabel = 1,67. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung barada diluar daerah penerimaan H 0. Sehingga, hipotesis yang menyatakan hasil belajar fisika siswa dengan model pembelajaran berbasis proyek lebih baik daripada hasil belajar fisika siswa yang menggunakan model pembelajaran langsung, diterima pada tingkat kepercayaan 95%. Sesuai dengan kriteria penerimaan diperoleh hasil bahwa nilai t hitung > t tabel , maka dapat disimpulkan hasil belajar fisika antara siswa yang menggunakan model pembelajaran berbasis proyek lebih baik dari siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional dengan model pembelajaran langsung (direct instruction). Kata kunci : Hasil belajar fisika, Model pembelajaran berbasis proyek I. PENDAHULUAN Pendidikan sains adalah salah satu aspek pendidikan yang digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Hakikatnya sains tidak hanya terdiri dari fakta, konsep, dan teori yang dapat dihafalkan. Seperti yang ditemukan atau dilakukan oleh para ilmuan, akan tetapi yang sangat penting adalah kegiatan atau proses aktif menggunakan pikiran dan sikap ilmiah dalam mempelajari gejala alam yang belum diterangkan melalui percobaan dan penelitian ilmiah. Dengan demikian, tuntutan untuk terus menerus memutakhirkan pengetahuan sains menjadi suatu keharusan [1]. Fisika merupakan ilmu dasar dalam ilmu pengetahuan dan juga ilmu yang banyak melakukan percobaan. Tidak sedikit siswa beranggapan belajar fisika selalu berhadapan dengan sejumlah rumus yang panjang, soal-soal yang rumit, dan kalimat-kalimat yang membingungkan sehingga belajar fisika kurang diminati siswa. Ditambah lagi Penyampaian materi yang dilakukan dengan metode/ model yang sama, yaitu pembelajaran konvensional dimana guru terlalu mendominasi proses belajar mengajar sehingga siswa menjadi pasif, hal ini berdampak pada mutu pendidikan fisika yang menyebabkan hasil belajar siswa rendah. Materi ajar berbeda-beda sehingga penyampaian materi kepada siswa juga bisa dilakukan dengan cara yang berbeda dengan menerapkan model pembelajaran yang membuat peserta didik tertarik untuk belajar. Karena fisika identik dengan konsep untuk membuktikan suatu konsep tersebut maka bereksperimen membuat suatu alat sederhana/ alat peraga menjadi salah satu cara belajar yang menarik dan menyenangkan dapat membantu siswa dalam mempelajari fisika. Proses belajar mengajar di kelas menggunakan model pembelajaran yang sesuai dapat memotivasi siswa untuk giat dalam belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peneliti coba menerapkan model pembelajaran berbasis proyek di kelas untuk mengetahui perbedaan hasil belajar fisika siswa. Model pembelajaran berbasis proyek merupakan pengembangan dalam mengajar yang diperkenalkan oleh John Dewey. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based
fatcat:7xayt5b24bhb5g2ecqjkbd66my