Prevalensi Bahaya Potensial Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada Pengrajin Emping dan Keripik di Kota Cilegon Banten

Yosephin Sri Sutanti, Universitas Kristen Krida Wacana, Fakultas Kedokteran, Departemen K3, Yusuf Handoko
2017 Jurnal ergonomi dan K3  
ABSTRAK Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada sektor informal di Indonesia belum banyak diteliti, padahal sebagian besar pekerja di Indonesia adalah pekerja di sektor informal yang banyak terpajan bahaya potensial selama bekerja. Penelitian pada sektor informal ini mengambil populasi pengrajin emping dan keripik di Kota Cilegon, karena kota ini merupakan kota percontohan untuk K3 Sektor Informal Indonesia. Adapun tujuan penelitian ini adalah mendapatkan data prevalensi pajanan bahaya
more » ... al pada pengrajin emping dan keripik di Kota Cilegon. Sampel penelitian sebagai subyek penelitian ditentukan secara purposive, berdasarkan penetapan Pos UKK (Usaha Kesehatan Kerja) Emping dan Keripik binaan Dinas Kesehatan Kota Cilegon, sebanyak 64 orang. Metode yang digunakan adalah observasi, wawancara dan kuesioner serta pengukuran terhadap lingkungan kerja. Pengumpulan data pajanan fisik menggunakan soundlevel meter, luxmeter dan alat pengukur suhu serta pajanan ergonomik menggunakan Nordic bodymap discomfort, sedangkan pajanan psikologis menggunakan kuesiner stress kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh pengrajin (100%) mengalami masalah muskuloskeletal berupa nyeri mulai dari skala agak nyeri sampai nyeri sekali. Pengukuran pajanan fisik suhu dan penerangan sudah di luar ambang batas normal tetapi relatif belum menimbulkan gangguan pada pengrajin (suhu berkisar 26-31 derajat Celcius, penerangan 100-200 lux); adapun kebisingan masih di bawah ambang batas normal (kebisingan rata-rata 61 dB). Pajanan psikososial berupa stres kerja didapatkan 74,6% mengalami cukup stres dan agak stres 25,4%, sedangkan yang mengalami stres tinggi tidak ada.Hal ini menarik mengingat tidak ada yang mengalami stres yang tinggi padahal beban pekerjaan mereka relatif tinggi, dengan penghasilan yang relatif di bawah ratarata. Kata kunci : bahaya potensial, informal, pengrajin emping dan keripik
doi:10.5614/j.ergo.2017.2.2.5 fatcat:fecjjfkllbff3ldmlyks3afpti