Tersedia secara online EISSN: 2502-471X PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KEMAMPUAN KOGNITIF MENGGUNAKAN KALIMAT EFEKTIF PADA TUNARUNGU TINGKAT SLTA

Jurnal Pendidikan, Gisella Soesanto, Saida Sihkabuden, Ulfa
2016 unpublished
Instructional technology as the evaluation area has a role in solving the problems of education, one of them on aspects of problem analysis. Deaf problem is communication. Communication will be discussed in this study is the language in nonvocal verbal communication (written). Proficiency apparent from the ability to write, word usage, sentence structure and vocabulary election. The method used is the method of development. The results of this research product in the form of cognitive ability
more » ... sessment instrument using the effective sentence is reliable and valid through expert testing and reliability testing. Abstrak: Teknologi pembelajaran sebagai kawasan evaluasi memiliki peran dalam memecahkan masalah pendidikan, salah satunya pada aspek analisis masalah. Masalah tunarungu adalah komunikasi. Komunikasi yang akan dibahas pada penelitian ini adalah bahasa dalam komunikasi verbal non vokal (tertulis). Kemampuan berbahasa tampak dari kemampuan menulis, penggunaan kata, struktur kalimat, dan pemilihan kosakata. Metode yang digunakan adalah metode pengembangan. Hasil penelitian ini produk berupa instrumen penilaian kemampuan kognitif menggunakan kalimat efektif yang reliabel dan valid melalui uji ahli dan uji reliabilitas. Kata kunci: instrumen penilaian, kemampuan tunarungu Tujuan akhir pendidikan nasional secara umum adalah peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Dijelaskan dalam Pasal 30 UU No.20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas): Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan, membentuk watak, serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa; bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan adanya pendidikan dan pembelajaran yang efektif dan efisien. Banyak faktor yang berpengaruh atau berperan dalam mencapai tujuan tersebut. Salah satu di antaranya adalah teknologi yang digunakan dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran. Teknologi pendidikan dirancang untuk membantu memecahkan permasalahan pendidikan/pembelajaran, kiranya merupakan alternatif yang akan banyak memberikan manfaat dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran (Mukminan, 2012). Teknologi Pendidikan diartikan sebagai suatu proses yang kompleks dan terpadu, yang menyangkut orang, prosedur, ide, alat, dan organisasi untuk menganalisis masalah-masalah yang berkaitan dengan segala aspek belajar manusia, merancang, melaksanakan, mengevaluasi, serta mengelola pemecahan tersebut (AECT, 1977). Salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar sebagai bagian dari peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan melalui sistem penilaian. Penilaian merupakan proses pengambilan keputusan memenuhi tidaknya suatu proses pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, dengan menggunakan pendekatan analisis masalah, penilaian acuan patokan, penilaian formatif, dan penilaian sumatif (Seels & Richey, 2000). Evaluasi merupakan proses penilaian pertumbuhan siswa dalam proses belajar dan mengajar (Sukardi, 2012). Evaluasi membantu guru mengumpulkan informasi kemampuan siswa yang diukur. Komunikasi merupakan suatu kebutuhan naluriah yang ada pada semua makhluk hidup. Sifat manusia untuk menyampaikan keinginannya dan hasratnya kepada orang lain merupakan awal keterampilan manusia berkomunikasi secara otomatis melalui lambang-lambang isyarat (nonverbal) dan kemudian disusul dengan kemampuan untuk memberi arti pada setiap lambang-lambang itu dalam bentuk bahasa verbal. Komunikasi adalah suatu proses dengan mana kita bisa memahami dan dipahami oleh orang lain. Komunikasi merupakan proses yang dinamis dan secara konstan berubah sesuai dengan situasi yang berlaku (Anderson, 1959). Komunikasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal adalah
fatcat:j3wxgucfifccjnfaluoxdwaifa