ANALISIS KONDISI BONDING ANTAR LAPISAN BERASPAL SECARA TEORITIS DAN PENGUJIAN DI LABORATORIUM

Eri Susanto, Hariyadi, Djunaedi Kosasih, Dosen Senior, Ismanto Bambang, Guru Siswosoebrotho, Besar, Bambang Sugeng, Subagio Guru Besar
2007 unpublished
The condition of bonding between asphalt pavement layer can influence the behaviour of pavement structure in supporting vehicle loading. In strong bonding condition, the adjacent pavement layers will act together to support pavement loading and the other way in weak bonding condition the layers will act independently with the result that stress in every layer of pavement become higher and will decrease pavement life consequently. This study described the investigation of bonding condition using
more » ... teorethical model and laboratory test. Those are developed using CIRCLY5-SAP2000 Program and Modified Direct Shear Test respectively. The results shown that there is the range of bonding parameter which starting from weak bonding until full bonding using theoretical and laboratory model. Futhermore the analysis shown that ignoring bonding condition between pavement layer will become one of factors which cause early damage in pavement structure. PENDAHULUAN Daya lekat (bonding) yang lemah antar lapis perkerasan beraspal adalah salah satu penyebab berbagai kerusakan perkerasan jalan. Pengelupasan perkerasan jalan yang seringkali terjadi pada titik percepatan lalu lintas, pengereman kendaraan, kendaraan berbelok adalah masalah yang banyak terjadi terkait lemahnya daya lekat (bonding) antar lapisan beraspal. Banyak peneliti mempercayai bahwa jenis kerusakan ini terjadi karena tingginya tegangan horizontal dan kurangnya adhesi dan bonding pada interface antar lapisan beraspal (Hachiya dan Sato, 1998). Daya lekat yang kuat akan menyebabkan setiap lapis perkerasan akan bekerja bersama-sama dalam menerima beban lalu lintas. Sebaliknya adanya daya lekat yang lemah antar lapis perkerasan akan menyebabkan masing-masing lapis perkerasan bekerja sendiri-sendiri akibat tidak adanya geser yang kontinyu pada interface (Hakim, 2002). Penelitian yang ekstensif telah dilakukan di lapangan terhadap kinerja material perkerasan. Sebaliknya sedikit sekali penelitian terhadap besaran daya lekat (adhesion properties) antar lapis perkerasan beraspal serta pengaruh daya lekatnya (bonding) terhadap umur perkerasan (Kruntcheva et.al., 2005). Saat ini, sebagian besar desain perkerasan lentur jalan raya mengasumsikan bahwa daya lekat yang sangat kuat (full bond)
fatcat:g5oxeeypafbr5apztpwsqtl7my