KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS BELT CONVEYOR DALAM UPAYA MEMENUHI TARGET PRODUKSI BATUBARA SEBESAR 1800 TON/HARI DI PT. AMAN TOEBILLAH PUTRA LAHAT SUMATERA SELATAN

Faizah Hayati, Syamsul Komar, Fuad Suwardi, Jurusan Pertambangan
2017 unpublished
ABSTRAK PT. Aman Toebillah Putra adalah salah satu perusahaan tambang batubara yang berlokasi di Merapi Barat Lahat, Sumatera Selatan. Sistem penambangan yang diterapkan oleh PT. Aman Toebillah Putra adalah sistem tambang terbuka dengan metode open pit mining. Kegiatan penambangan yang dilakukan pada setiap wilayah kerja dimulai dari land clearing, ripping/nonripping, digging, loading, hauling sampai stockpiling batubara. Pada proses pengangkutan batubara dari lokasi penambangan ke stockpile
more » ... m, menggunakan dump truck yang diangkut langsung setelah Coal Getting, batubara dari stockpile selanjutnya akan diangkut menuju hopper untuk dilakukan proses pengumpanan yang dalan hal ini perusahaan menggunakan 2 unit dump truck serta 1 unit excavator yang berada pada stockpile room. Pada kegiatan pengumpanan, batubara yang di dumping tidak semuanya masuk ke hopper yang disebabkan kapasitas tampungnya lebih kecil, dan sebagian batubara tersebut berada pada row-coal room sehingga nantinya juga akan masuk ke hopper dengan bantuan 1 unit excavator. Dari hasil pengamatan dan perhitungan dilapangan didapatkan jumlah produksi pengumpanan pada feeder sebesar 403,54 ton/jam atau 1876,46 ton/hari, dan produksi dari belt conveyor dan crusher sebesar 368,27 ton/jam atau 1712,46 ton/hari, yang artinya produksi belt conveyor belum memenuhi target perusahaan sebesar 1800 ton/jam. Sedangkan nilai keserasian kerjanya (match factor) dengan jarak angkut 85 meter, diperoleh sebesar 1,14 yang berarti bahwa alat angkut (dump truck) mengalami waktu tunggu sehingga waktu kerjanya tidak mencapai 100% dibandingkan dengan waktu kerja yang dipakai alat muat (excavator). Kata Kunci: Pengumpanan, Match Factor, Belt Conveyor, Crusher. 1. PENDAHULUAN Stockpile merupakan tempat penyimpanan atau penumpukan sementara batubara hasil penambangan dari pit yang lokasinya dibuat berada dekat dengan lokasi hopper atau feeder untuk memperlancar proses pengangkutan [1]. Batubara yang berasal dari tambang dengan jarak 300 meter akan diangkut menuju stockpile room yang nantinya akan dimuat excavator backhoe dan diangkut oleh dump truck menuju hopper dan dibawa oleh belt conveyor menuju mesin peremuk (crusher), hal ini dilakukan untuk memenuhi permintaan konsumen. Crusher adalah suatu alat atau mesin yang dibuat untuk mengurangi ukuran bahan galian agar dapat diolah lebih lanjut. Proses yang bertujuan agar mineral yang diinginkan terliberasi dari mineral pengotornya disebut dengan proses crushing [2]. Upaya peningkatan kerja pengolahan batubara yang dalam hal ini dilakukan pembahasan mengenai kerja belt conveyor dan crusher, target produksi prusahaan sebesar 300 ton/jam atau 1800 ton/hari dengan rata-rata jam kerja pengolahan di stockpile adalah 6 jam/hari. Untuk mencapai target tersebut dilakukan pengawasan yang rutin dan pengaturan kecepatan laju belt conveyor, yang disesuaikan dengan kapasitas kerja crusher. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui jumlah material yang masuk ke feeder yang dibawa belt conveyor untuk di crusher menuju stockpile pemasaran. 2. Mengetahui waktu efektif pengisian batubara untuk dilakukan pengolahan dan keserasian kerja laju pengumpanan dengan perhitungan kapasitas dan laju belt conveyor. 3. Mengetahui faktor-faktor penyebab pencapaian target produksi yang dihasilkan pada proses pengolahan.
fatcat:mjfuhao4jnctjbrthfk2lij45e