ECO-ENZYME SEBAGAI REKAYASA TEKNOLOGI BERKELANJUTAN DALAM PENGOLAHAN AIR LIMBAH

Temmy Wikaningrum, Mia El Dabo
2022 Jurnal penelitian dan karya ilmiah lembaga penelitian Universitas Trisakti  
<p>Teknologi pengolahan air limbah khususnya untuk mengurangi konsentrasi amonia telah banyak dikembangkan, baik teknologi pengolahan secara biologi maupun kimia. Masalah teknologi tersebut pada umumnya membutuhkan biaya yang tinggi yang tidak sejalan dengan konsep keberlanjutan, apalagi menghasilkan limbah limbah B3 sebagai produk sampingannya. Untuk itu diperlukan alternatif rekayasa teknologi yang lebih berkelanjutan. <strong>Penelitian ini bertujuan</strong> untuk mengetahui potensi
more » ... an eco-enzyme untuk mengurangi konsentrasi amonia dalam air limbah, sebagai alternatif teknologi rekayasa berkelanjutan. Hal ini dimungkinkan mengingat eco-enzyme terbuat dari air, bahan organik, dan gula merah atau molase , yang berarti semua bahan tidak mengandung bahan kimia dan residu berbahaya. Apalagi bahan organik yang digunakan bisa berasal dari sampah organik. <strong>Metode penelitian</strong> adalah eksperimen skala laboratorium pada sampel air buatan, menggunakan eco-enzyme yang terbuat dari kulit dan buah nanas yang telah difermentasi selama 6 bulan dengan hasil pH = 3,36 dan tidak terdeteksinya adanya amonia. Pada sampel air dengan konsentrasi amonia awal sebesar 34,5 mg/L, <strong>hasil penurunan konsentrasi</strong> amonia masing-masing sebesar 6,7%, 12,8%, 15,3% dan 25,2% pada pemberian eco-enzyme secara berturut-turut dengan konsentrasi 2%, 6%, 8% dan 10%. Pada data konsentrasi amonia yang mengalami penurunan dibandingkan dengan nilai awal, dilakukan analisis uji-t statistik menunjukkan nilai P (T&lt;=t, two tail) sebesar 0,047 &lt; 0,05, sehingga nilai penurunan tersebut <strong>signifikan</strong> karena kedua data tersebut berbeda nyata. <strong>Dapat disimpulkan</strong> bahwa penurunan konsentrasi amonia meningkat dengan meningkatnya konsentrasi eco-enzyme yang diberikan pada sampel air dengan linieritas 97.3 %.<strong></strong></p>
doi:10.25105/pdk.v7i1.10738 fatcat:dwr3rkga6fbntgze4fmnkk7goa