POLA BEROBAT GIGI DAN STATUS KESEHATAN GIGI DI PROVINSI BANGKA BELITUNG (Pattern Teeth Treatment and Dental Health Status in Bangka Belitung Province)
Fx Sintawati, Ayu Made, Suratri
unpublished
ABSTRAK Latar Belakang: Provinsi Bangka Belitung merupakan wilayah dengan tingkat kerusakan gigi penduduknya tertinggi di Indonesia. Pada Riskesdas 2007 dilaporkan di Provinsi Bangka Belitung, penduduk usia 12 tahun ke atas pernah mengalami karies sebesar 86,8 % dan yang mengalami karies aktif yang belum memperoleh perawatan sebesar 50,8%. Dari penelitian terdahulu di Provinsi Bangka Belitung diketahui bahwa rata-rata 5 gigi per-orang pernah mengalami kerusakan meliputi 3,6 gigi dicabut, 0,35
more »
... gi dibiarkan karies tanpa perawatan dan hanya 0,05 yang di tumpat. Ini menggambarkan situasi layanan kesehatan gigi di Provinsi Bangka Belitung yang didominasi oleh pelayanan pencabutan gigi. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui status kesehatan gigi dan pola berobat gigi di Provinsi Bangka Belitung. Metode: Penelitian dilakukan secara deskriptif dengan rancangan cross sectional (potong lintang), adapun jumlah responden penelitian adalah 1152 orang. Hasil: Status kesehatan gigi terendah (indeks DMF-T tertinggi) pada golongan usia > 60 tahun di mana pada perempuan lebih tinggi daripada laki-laki. Upaya untuk mengatasi sakit gigi atau kelainan gigi yang paling banyak dengan adalah dengan pencabutan gigi (77,6%), pemberian obat untuk menghilangkan rasa sakit (77,3%), konseling atau penyuluhan (34,8%), dan penambalan gigi (33,1%). Kesimpulan: Status kesehatan gigi di Provinsi Bangka Belitung sangat rendah, dengan indeks DMF-T yang sangat tinggi dijumpai pada golongan umur > 60 tahun, diikuti golongan umur 35-44 tahun. Upaya pengobatan yang dilakukan lebih banyak pencabutan gigi, ini berarti upaya perawatan/pengobatan yang dilakukan masyarakat sudah sangat terlambat. Saran: Perlu peningkatan kemampuan pelayanan kesehatan gigi dan juga akses ke tempat pelayanan kesehatan gigi karena ini berhubungan erat dengan kejadian karies gigi. Kata kunci: status kesehatan gigi (DMF-T), golongan umur, pola berobat gigi ABSTRACT Background: Bangka Belitung Province is the region with the highest population rate of tooth decay in Indonesia. At Riskesdas 2007 it was reported in Bangka Belitung province, the population aged 12 years and over have experienced dental caries by 86.8% and those with active caries are not getting treatment of 50.8%. From previous studies in Bangka Belitung Province known that an average of 5 teeth per-person has experienced decay in the tooth are 3.6 pulled, 0.35 dental caries is left unattended and only 0.05 is filled. This portrait of the situation of dental services in Bangka Belitung Province which is dominated by the service extractions. The purpose of the study is to determine the status of dental health and dental treatment patterns in Bangka Belitung. Methods: It is a descriptive cross sectional design (cross-sectional), while the number of survey respondents are 1152 people. Results: The lowest dental health status (the highest DMF-T index) is in the are age group of > 60 years in which the women were higher than men. The most efforts to address a toothache or dental abnormalities tooth extraction (77.6%), the administration of drugs to relieve pain (77.3%), counseling (34.8%), and dental fillings (33.1%). Conclusion: The dental health status in Bangka Belitung province is very low, with the DMF-T index is very high seen in the age group of > 60 years, followed by 35-44 year of age group. Treatment efforts most are extractions, this means people is too late in seeking dental health care. Recommendation: need to improve dental health services quality and access ability to the dental health care facilities because this is closely related to the incidence of dental caries.
fatcat:4hxcok5vtjapjkqnfsabfp7due