MENCEGAH LEBIH EFEKTIF DARI PADA MENANGANI (KASUS BULLYING PADA ANAK USIA DINI)
Jurnal Smart, Paud
2018
unpublished
Abstrak Fenomena tindak kekerasan yang terjadi di seluruh kalangan masyarakat semakin meluas, bukan saja pada orang dewasa, tetapi juga terjadi di kalangan anak sekolah, bahkan pada anak usia dini. Dalam tindak kekerasan, khususnya perilaku bullying pada anak usia dini, sasaran maupun pelaku bullying yang kedua pihak merupakan anak yang berusia dini, sungguhnya hanyalah merupakan dampak dari pengaruh lingkungan dan kekeliruan orang tua dalam menerapkan pola pendidikan bagi anak, baik di dalam
more »
... luarga, di sekolah, maupun di masyarakat. Untuk mengatasi tindak bullying, diperlukan langkah-langkah penanganan, namun untuk mencegah perilaku tersebut dibutuhkan langkah-langkah preventif yang bersifat mencegah. Mencegah lebih efektif dari pada menangani. Abstract The phenomenon of violence that is happening in the rest of society is increasingly widespread, not only in adults but also occurs among school children, even in early childhood. In the acts of violence, particularly the behavior of bullying on early childhood, targets or perpetrators of bullying which both parties was the son of an early old, behold, is but an impact from environmental influences and the confusion of parents in applying the pattern of education for children, both within the family, at school and in the community. To address acts of bullying, handling steps required, but to prevent such behaviour required preventive measures are preventing. Prevent more effectively than on the handle. PENDAHULUAN Mengacu pada UU Nomor 23 Tahun 2002, anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun. Dalam kajian ini, batasan anak khusus untuk analisis pendidikan yaitu sampai usia 18 tahun atau kurang dari 19 tahun. Hal ini disesuaikan dengan kelompok usia sekolah anak, yaitu anak SD dengan rentang usia 7 sampai 12 tahun, anak SMP berusia 13 sampai 15 tahun, dan anak berusia SMA 15-18 tahun. Anak sebagai peserta didik di sekolah, seperti halnya manusia pada umumnya, yang memiliki ciri khas dasar yaitu kemampuan untuk berkembang, menalar abstrak, berbahasa dan berkomunikasi, melakukan introspeksi dan memecahkan masalah. Anak merupakan makhluk individu sekaligus merupakan makhluk sosial. Sebagai makhluk individu, anak adalah makhluk yang memiliki kemampuan diri, kemauan, pikiran dan perasaan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Anak juga merupakan makhluk sosial yang memiliki kemampuan dalam hal berkomunikasi sosial untuk mengekspresikan diri, bertukar ide dan mengorganisasikan diri.
fatcat:vcsp5trs7jeerdrjrhyuw44dlu