Identifikasi Sifat Fungsional dari Daun Jati, Kelor dan Kayu Manis dan Potensinya sebagai Sumber Antioksidan pada Edible Film

A.A Oka, K.A. Wiyana, I.M. Sugitha, I.N.S. Miwada
2016 Jurnal Sain Peternakan Indonesia  
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi sifat fungsional pada daun local jenis jati, kelor dan kayu manis dan mengevaluasi kemampuannya sebagai sumber antioksidan pada edible film berbasis gelatin dari kulit kaki ayam broiler. Metode penelitian dilakukan secara deskripsi dan pengujian kualitas edible dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 2 faktor. Faktor pertama yakni konsentrasi ekstrak daun lokal (0; 5; 10; 15 dan 20%) dan jenis daun lokal (Jati/J; Kelor/K dan
more » ... /T). Hasil uji GC-MS (Gas Chromatography – Mass Spectrometry) menunjukkan bahwa kromatogram fraksi heksana terdeteksi 8 puncak pada daun jati dengan waktu retensi 3,057 menit sampai dengan 19,122 menit. Sementara pada kromatogram fraksi heksana pada daun kelor juga terdeteksi 8 puncak dengan waktu retensi antara 3,063 menit - 19,123 menit. Hasil kromatogram daun kayu manis dihasilkan 6 puncak dengan waktu retensi 11,011 menit – 19,353 menit. Secara keseluruhan jenis senyawa aktif dominan yang ditemukan pada ketiga jenis daun lokal tersebut adalah jenis fenol. Penambahan konsentrasi ekstrak daun local pada pembuatan edible film berbasis gelatin kulit kaki ayam broiler menunjukkan bahwa pH edible film pada konsentrasi 15-20 % paling tinggi dibandingkan dengan 5-10% namun lebih rendah dari pada kontrol. Kandungan protein edible berkisar antara 85,12-85,45% dan penambahan bahan antioksidan dari jenis daun lokal (jati, kayu manis dan kelor) meningkat pada penambahan 5% namun kemudian cenderung menurun jika prosentasenya ditingkatkan. Peningkatan konsentrasi ekstrak daun local cenderung meningkatkan kandungan fenol edible yang dihasilkan. Kesimpulan penelitian ini bahwa simplisia daun lokal memiliki sifat antioksidan dengan karakteristik berbeda baik pada daun jati, kelor dan kayu manis. Kandungan sifat antioksidan tertinggi ditemukan pada daun kayu manis, diikuti daun kelor dan terendah pada daun jati. Hasil uji GC-MS dibuktikan kandungan antioksidnnya dominan jenis fenol. Tahap formulasi ekstrak daun lokal ini dengan gelatin dari kulit ceker ayam broiler dihasilkan edible film dengan karakteristik berbeda, dan penambahan 15% ekstrak daun local dan diinteraksikan dengan gelatin dari kulit kaki ayam broiler menghasilkan edible film terbaik. Kata Kunci : edible film, kulit kaki broiler, antioksidan
doi:10.31186/jspi.id.11.1.1-8 fatcat:7vjcnoik3zebrpw2s25g7dcgm4