ABREVIASI DAN AKRONIM PADA BATU NISAN MASA VOC DI BATAVIA
Lilie Suratminto
2010
unpublished
The paper discusses various abbreviations and acronyms found on headstones during the period of VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie) or The Netherland's East Indies Trading Company at the useum Taman Prasasti, Museum Wayang, Gereja Sion and Onrust Island in the capital city of Jakarta. Verbal codes in form of inscription on the headstones were written during the colonial times in Indonesia, which was in the 1700s and 1800s, and the language used was Dutch. The abbreviations and acronyms
more »
... been difficult to understand to date. There are not many people who speak modern Dutch can interpret the abbreviations and acronyms, let alone understand the codes. To understand the whole content of the codes, one must understand their representations and meanings of the abbreviations and acronyms. Data from various abbreviations and acronyms found in this study were classified by their types and analyzed meticulously based Dutch morphological features. LATAR BELAKANG PEMIKIRAN Hampir setiap hari baik melalui media cetak maupun elektronik kita dihadapkan pada singkatan-singkatan, yang terkadang membuat kita bertanya-tanya apa maksudnya. Wartawan yang menyampaikan tulisan terkadang tidak memberikan keterangan mengenai singkatan tersebut. Kita terkadang baru mengerti apabila singkatan-singkatan tersebut disajikan dalam suatu wacana, misalnya pada saat terjadi kecelakaan pesawat milik Angkatan Udara disebut istilah alutsista. Diwacanakan bahwa alutsista kita sudah ketinggalan zaman, anggaran untuk pengadaan alutsista sangat kecil, dan sebagainya. Tidak jarang pembaca menebak-nebak maksudnya; mungkin alutsista semacam senjata. Ternyata yang dimaksud adalah 'alat utama sistem persenjataan'. Kalau suatu singkatan sudah sangat sering dipergunakan dalam keseharian, orang tidak lagi mengingat atau tahu bentuk etimologisnya, misalnya kata SMS, AIDS, DNA, EMAIL, RADAR dan sebaginya. Abreviasi atau dalam bahasa Inggris abreviation adalah seluruh proses morfologis berupa pemenggalan satu atau beberapa bagian leksem atau kombinasi leksem sehingga terjadi bentuk baru yang berstatus kata, misalnya pilpres, capres, cawapre, MLI, KPU, UI dan lain-lain. Termasuk abreviasi antara lain, kependekan, singkatan, pemenggalan, kontraksi, lambang huruf dan akronim. Akronim (acronimy) merupakan proses pemendekan yang menggabungkan huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai sebuah kata yang sedikit banyak memenuhi kaidah fonotaktik suatu bahasa, misalnya UNIKA, ABRI, ASEAN, dan lain-lain (Harimurti 2008:1 revisi).
fatcat:a5ivlyza4nbq7dyml5mouiawoq