PENAFSIRAN STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN DAERAH BANGKA UTARA, BERDASARKAN ANOMALI GAYA BERAT

W Simamora
unpublished
SARI Pengukuran gaya berat di daerah Lembar Bangka Utara telah menghasilkan peta anomali Gaya Berat (Bouguer) skala 1: 250.000, peta anomali gaya berat regional, dan peta anomali gaya berat sisa. Anomali Bouguer berkisar antara 5,0 sampai 39,0 mgal, anomali regional bernilai antara 13,0-35,0 mgal, dan anomali sisa berkisar antara-7,0 mgal dan 10,0 mgal. Anomali Bouguer dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok anomali rendah, sedang, dan tinggi, sedangkan anomali sisa dibedakan dengan
more » ... positif dan anomali negatif. Hasil pemodelan tiga penampang pada anomali gaya berat sisa memperlihatkan lapisan batuan dengan rapat massa 2,69 gr/cc ditafsirkan sebagai batuan Kompleks Pemali (CpP), dan merupakan batuan yang mendasari daerah tersebut. Kompleks ini diterobos oleh batuan dengan rapat massa 2,54, 2,56 dan 2,58 gr/cc yang ditafsirkan sebagai batuan terobosan granit. Adanya perbedaan rapat massa batuan granit di daerah tersebut menunjukkan adanya perbedaan jenis granit. Kontak antara batuan Kompleks Pemali (CpP), Formasi Tanjunggenting () dengan batuan terobosan granit ditafsirkan sebagai kontak sesar. Daerah kontak ini diharapkan potensial mengandung endapan bijih timah sekunder hasil perombakan dan pelapukan batuan granit. ABSTRACT The gravity measurement carried out in the North Bangka Quadrangle has produced 1:250,000 Bouguer anomaly, regional and residual gravity maps. Bouguer anomaly values range from 5.0 to 39.0 mgal, regional anomalies are between 13.0 until 35.0 mgal and residual anomalies are from-7.0 to 10.0 mgal. The Bouguer anomalies are divided into three types, i.e : low, medium and high, while the residual anomaly is categorized as positive and negative areas. The modelling result of three sections of residual anomaly shows that the density of 2.69 gr/cc and interpreted as Pemali Complex belongs to the basement in the area. This basement is Pemali Complex which is intruded by rocks with densities of 2.54 ; 2.56 and 2.58 gr/cc and indicated as granitic intrusion. Boundary between Pemali complex, Tanjunggenting formation and granitic intrusion is fault contact. This contact could be potential for secondary tin deposit resulted from weathered granite.
fatcat:qf4xf5g2b5h6td4rrx5ku3is3i