KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN UNTUK BAHAN BETANGAS (The Diversity of Plants for Berangas Materials)

Dias Pratami Putri, Ervizal Zuhud, Rachmad Hermawan, Dan Tumanggor, Mahasiswa Program, Studi Manajemen, Ekowisata Dan, Jasa Lingkungan, Dosen, Departemen Konservasi, Sumberdaya Hutan, Dan Ekowisata (+5 others)
2017 unpublished
Betangas as a culture of the Sintang Malay community is a steam bath that has been done for generations. However, the current knowledge about betangas has not been well documented. This study aimed to determine the utilization of plants as a traditional medicine through betangas by the people of Sintang City. This research used structured interview method with respondent determination by snowball sampling. The results of the study identified 10 species used in betangas. Where 4 out of 10
more » ... have been cultivated by the community to support the sustainability of the betangas plant. ABSTRAK Betangas sebagai budaya dari masyarakat Melayu Sintang yaitu spa tradisional berupa mandi uap yang sudah dilakukan secara turun temurun. Namun, saat ini pengetahuan mengenai betangas belum terdokumentasi dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan tumbuhan sebagai obat tradisional melalui betangas oleh masyarakat Kota Sintang. Penelitian ini menggunakan metode wawancara terstruktur dengan penentuan responden secara snowball sampling. Hasil penelitian teridentifikasi 10 spesies yang digunakan dalam betangas. Dimana 4 dari 10 spesies sudah dibudidaya oleh masyarakat untuk menunjang kelestarian tumbuhan bahan betangas. Kata kunci: betangas, spa tradisional, tumbuhan obat PENDAHULUAN Indonesia dengan beranekaragam suku bangsa dan budaya yang setiap daerahnya memiliki karakteristik tersendiri. Indonesia tercatat memiliki 1.128 suku yang terpencar dalam 33 provinsi dengan budaya yang berbeda-beda (BPS 2010). Mulai dari Sabang sampai Merauke keanekaragaman budaya tersebut termasuk di dalamnya tarian, nyayian, upacara adat, sampai kepada sistem pengobatan tradisional. Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, penggunaan rempah-rempah, bumbu-bumbuan dan tumbuhan seperti padi, kelapa, jahe, kunyit dan lain-lainya untuk digunakan sebagai bahan penyembuh dan relaksasi yang bersifat holistik sudah merupakan kebiasaan turun temurun. Spa tradisional adalah salah satu warisan leluhur yang diyakini bisa menjadi alternatif pengobatan serta bermanfaat di bidang kecantikan. Kota Sintang sebagi salah satu kota yang secara administratif masuk kedalam Provinsi Kalimantan Barat memiliki spa tradisional yang telah di manfaatkan secara turun temurun khususnya oleh Etnis Melayu. Spa tradisional ini disebut betangas. Dahulu betangas hanya dimanfaatkan sebagai salah satu ritual dalam persiapan pernikahan, khususnya untuk kecantikan. Tetapi seiring berkembangnya pengetahuan dan pengalaman saat ini betangas dimanfaatkan untuk alternatf pengobatan tradisional. Masyarakat Kota Sintang mendapatkan bahan-bahan untuk betangas dari hutan-hutan sekitar dan hasil budidaya. Tumbuhan yang dipergunakan masyarakat dalam bahan ramuan betangas tergolong dalam tumbuhan obat. Tumbuhan obat sangat penting bagi kehidupan masyarakat di Indonesia. Menurut Uji et al. (1992) bagi masyarakat Indonesia khususnya yang tinggal di pedesaan (di sekitar hutan), maka pemanfaatan tumbuhan sebagai obat untuk kepentingan kesehatan bukanlah merupakan hal yang baru tetapi sudah berlangsung cukup lama. Tumbuhan obat menurut Zuhud dan Haryanto (1994) adalah seluruh spesies tumbuhan obat yang diketahui dan dipercaya mempunyai khasiat obat, yang dikelompokkan menjadi 3 kelompok tumbuhan obat, yaitu: (1) tumbuhan obat tradisional, yaitu spesies tumbuhan yang diketahui atau dipercaya memiliki khasiat obat dan telah digunakan sebagai bahan obat tradisional; (2) tumbuhan obat modern, yaitu spesies tumbuhan yang secara ilmiah telah dibuktikan
fatcat:jkge3ob6trax5f2nyji23ed4ra