PENERAPAN PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH PADA ASPEK MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP

Wahyu Nugroho, Ahmad Afandi, In Abdullah
unpublished
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Minat belajar matematika siswa setelah diterapkan model pembelajaran pemecahan masalah; (2) Pembelajaran pemecahan masalah lebih baik dari pembelajaran konvensional pada aspek minat belajar matematika siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII pada SMP Negeri 2 Kota ternate, dan yang menjadi sampel penelitian adalah kelas VIII-8 dan VIII-9 yang masing-masing berjumlah 28
more » ... an 23 siswal. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket minat. Hasil angket sesudah pembelajaran diperoleh sebanyak 18 (64,29%) siswa berkategori tinggi dan 10 siswa (35,71%) berkategori minat sedang. Pengujian hipotesis menggunakan uji indenpendent sampel test diperoleh nilai t hitung = 3,70 dan pada taraf signifikan 0,05, dan dk = (n-1) diperoleh t tabel = 2,01. Karena t hitung > t tabel sehingga H a diterima dan H 0 ditolak artinya penerapan pembelajaran pemecahan masalah lebih baik pada aspek minat belajar matematika siswa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran pemecahan masalah lebih baik dalam meningkatkan minat belajar matematika siswa. Kata Kunci : Pemecahan Masalah, dan Minat Belajar A. PENDAHULUAN Indonesia adalah salah satu negara yang sedang berkembang dari sejumlah negara. Menjaga ketertinggalan perlu mengadakan pembangunan dari berbagai bidang salah satu bentuk pembangunan yang sangat berperan penting adalah peningkatan kualitas sumberdaya manusia dalam bidang pendidikan. Pendidikan adalah bantuan yang diberikan oleh orang dewasa kepada orang yang belum dewasa, agar mencapai kedewasaan. Bantuan yang diberikan oleh pendidik itu berupa pendampingan, yang menjaga agar anak didik belajar hal-hal yang positif, sehingga sungguh-sungguh menunjang perkembangannya. Maka, cara belajar anak didik diarahkan dan tidak dibiarkan berlangsung sembarangan saja tanpa tujuan. Tuntutan itu diberikan melalui pergaulan pedagogis dengan anak, yaitu pergaulan yang bersifat mendidik. Pendidikan berlangsung melalui
fatcat:gzrlnfyxdrbbvmtwhicj42kjpm