PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI LQ 45 BURSA EFEK INDONESIA
Farid Firmansyah
2018
NUANSA
Abstrak: Estimasi atau meramalkan dengan regresi pada harga saham, secara tradisional dapat dilakukan dengan cara tradisonal ataupun modern. Pada penelitian ini, digunakan secara tradisional dengan memperhatikan nilai instrinsik atau fundamental perusahaan. Secara tradisional, beberapa literatur mempergunakan PER sebagai model pengestimasian, akan tetapi model ini memiliki kelemahan jika analis atau penanam modal tidak tahu cara membaca laporan keuangan atau mempercayai begitu saja angka-angka
more »
... ada laporan keuangan tersebut. Alternatif penggunaan model estimasi dalam penelitian ini dengan memperhatikan variabel DER, ROA dan ROE. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 45 perusahaan. Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: uji validitas didapatkan nilai Communality diatas Rule of Thumbs yaitu sebesar 0,5, TABEL 4. 4. mengindikasikan bahwa persamaan regresi yang akan dibuat tidak mempunyai multikolinieritas dan regresi mampu untuk mengestimasikan dengan tepat.. TABEL 4. 5. memiliki nilai uji-F dan signifikan pada nilai 0.000, sehingga dapat disimpulkan bahwa model yang dibuat paling tidak mempunyai variabel independen yang mempengaruhi variabel dependen. Dan dalam penelitian ini, peneliti membuang variabel bebas DER. Hal ini dikarenakan peneliti menginginkan model dibangun dengan estimasi yang mampu meramalkan seakurat mungkin. Dengan demikian, persamaan regresi yang didapat adalah: Harga Saham = 1097.090 + 1141.427 ROA + 5407.516 ROE. Kesimpulan dalam penelitian ini, 1. Hasil Uji F menunjukkan bahwa model regresi dapat digunakan untuk memprediksi Harga Saham. Dengan kata lain, Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Perusahaan yang Terdaftar di LQ 45 Bursa Efek Indonesia satu variabel independennya memiliki pengaruh terhadap variabel dependennya yaitu Harga Saham.. 2. Uji t ROA dan ROE memiliki pengaruh positif terhadap Harga Saham ROE. 3. ROA dan ROE mampu menjelaskan pengaruhnya sebesar 86.7% terhadap Harga Saham. Abstract Regression based estimation or prediction on the stock price can be done traditionally and in a modern way. In this research it is done traditionallywith regard to instrinsic/ fundamental values of the company. Traditionallysome literature uses PER as a model of estimation, but this model have weaknesses if the Analyst or the share owners do not know how to read the financial report or they just trust the numbers on the report. The alternative way to use a model of estimation in this research considered the DER, ROA and ROE variables. This research used a quantitative research. The population of this research is 45 companies. The kind of data used is secondary data. The data analysis used is Double Linier Regression Analysis. The result of the research is the validity test show that the Communality number is higher than Rule of Thumbs in the point of 0,5 (table 4.4) which identifies that the regression equation made do not have multikoliniarity and the regression is able to estimate correctly (table 4.5). it has F-test and it is significant in 0,000, so that it can be concluded that the model made does not have independent variable which influence the dependent one. In this research, the researcher deleted the free variable DER. This is because the researcher wants a model with estimation that can predict as exact as possible. Therefore, the regression equation is: the stock price = 1097.090 + 1141.427 ROA + 5407.516 ROE. The conclusions of this research are, (1) the result of F test shows that the regression model can be used to predict the stock price. In another word, the independent variable consists of ROA and ROE, some or all of its independent variables influence their dependent variable which is the stock price. (2) t Test of ROA and ROE have a positive effect on the ROE stock price. (3) ROA and ROE can explain 86, 7% effect on the stock share. Key words Ratio, Analysis technique and financial report Pendahuluan Sekira satu dekade yang lalu para pemimpin negara ASEAN sepakat untuk membentuk suatu pasar yang terintegrasi. Pasar yang terbentuk setelah terjadi kerjasama antar negara ASEAN. Pasar yang diharapkan mampu berkompetisi di pasar global serta mampu meningkatkan perdagangan antar negara ASEAN. Di tahun 2015, pelaksanaan kerjasama antar negara ASEAN terwujud, yang booming dengan istilah MEA, Masyarakat Ekonomi ASEAN. Pemberlakuan MEA tahun 2015 menyebabkan lalulintas perdagangan bebas di kawasan Asia Tenggara menjadi tanpa kendala. MEA merupakan wujud kesepakatan dari negara-negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia serta menciptakan pasar regional bagi kurang lebih 500 juta penduduknya 1 . Perdagangan bebas dapat diartikan tidak ada hambatan tarif (bea masuk 0-5%) maupun hambatan nontarif bagi negara-negara anggota ASEAN Diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN menciptakan banyak peluang pasar, baik pasar tenaga kerja maupun perusahaan. Peluang pasar yang terbuka lebar akan menjadikan pasar perusahaan Indonesia semakin berkembang pesat, tenaga kerja Indonesia juga akan semakin leluasa dalam memilih pekerjaan yang sesuai dengan kriterianya. Akan tetapi, dibalik peluang yang terbuka lebar tersebut terbuka lebar juga tantangan bagi pasar perusahaan maupun tenaga kerja Indonesia. Tenaga kerja Indonesia dihadapkan pada tantangan akan kemampuan dan kesiap-pakaian pada dunia kerja, dilain pihak tenaga kerja Indonesia yang memiliki kapabilitas bisa saja tertarik untuk bekerja di industri negara lain yang mampu menampung ide kreatif dari tenaga kerja Indonesia. Dan tantangan bagi perusahaan di Indonesia, perusahaan negara ASEAN juga akan dengan leluasa untuk memasuki pasar Indonesia. Hal ini sudah pasti akan membuat persaingan dunia usaha di Indonesia semakin ketat dan bisa jadi malah akan membuat perusahaan di Indonesia terdegradasi. Globalisasi perdagangan yang ditunjang teknologi informasi sangat memudahkan investor dari negara manapun di belahan dunia melakukan
doi:10.19105/nuansa.v14i2.1640
fatcat:fegwpcb3p5gcnic5sifyzucdc4