PENGARUH FAKTOR PEMBENTUK RUANG PADA TIPOLOGI RUANG LUAR DI KAMPUNG NOTOYUDAN RW 25 DAN KAMPUNG PAKUNCEN RW 8, KOTA YOGYAKARTA
@program Studi, Perencanaan Wilayah, Dan Kota, Jurusan Arsitektur, Teknik -Universitas Sam, Ratulangi Manado, Sriana Delfiati¹, Paulus Bawole², Peneliti Bebas, Staff Dosen, Tidak Tetap, Jurusan Arsitektur
(+10 others)
2017
unpublished
Abstrak. Kampung Notoyudan RW 25 dan kampung Pakuncen RW 8 adalah Kampung padat penduduk yang terletak di pusat kota Yogyakarta. Kedua Kampung ini saling berhadapan di sepanjang tepi sungai Winongo. Banyak warga dari kedua Kampung memanfaatkan ruang luar sebagai ruang alternatif untuk kegiatan keluarga dan pekerjaan. Makalah ini membahas hasil penelitian tentang tipologi ruang terbuka dan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan Kampong Notoyudan di RW 25 dan Kampong Pakuncen di RW 8.
more »
... i tentang kampung terkait dengan tipologi ruang terbuka dan permukiman perkotaan. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif untuk mendapatkan gambaran atau gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan ruang luar. Pendekatan kuantitatif juga dilakukan dengan mengukur ruang terbuka agar bisa tipologi ruang terbuka di kedua Kampung. Dalam mengidentifikasi penduduk pemukiman Kampung faktor-faktor yang perlu diperhatikan antara lain: faktor sosial dan ekonomi masyarakat. Sedangkan faktor yang perlu diperhatikan dalam mengidentifikasi karakteristik fisik hunian adalah masalah hunian, ruang terbuka yang ada, bangunan dan kepemilikan rumah dan fasilitas di dalam Kampung. Hasil diskusi menunjukkan bahwa tipologi dasar ruang terbuka di Notoyudan RW 25 dan desa Pakuncen RW 8 memiliki pola linier. Dari bentuk dasarnya ada beberapa bentuk / pola yang berbeda yang ditemukan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan ruang terbuka di kedua desa adalah faktor hunian, topografi dan aktivitas penghuni. Kata kunci: tipologi, ruang luar, lingkungan, permukiman. Abstract. Kampong Notoyudan RW 25 and kampong Pakuncen RW 8 are densely populated Kampongs located in the center of Yogyakarta city. These two Kampongs are located opposite each other along the Winongo river banks. Many residents from both Kampongs take advantage of outside space as an alternative space for family activities and work. This paper discusses the results of research on the typology of open space and the factors which influence the development of Kampong Notoyudan in RW 25 and Kampong Pakuncen in RW 8. Kampong discussions relate to the typology of open space and urban settlements. The methodology used in this research is a qualitative descriptive approach to get a picture or description of the factors that influence the formation of outer space. Quantitative approach is also carried out by measuring the open spaces in order to get the typology of open space in both Kampongs. In identifying the residents of the Kampong settlement the factors that need to be considered include: social and economic factors of society. While the factors that need to be considered in identifying the physical characteristics of occupancy are the problems of occupancy, the existing open space, the buildings and the ownership of houses and facilities within the Kampong. The result of the discussion shows that the basic typology of open space in Notoyudan RW 25 and Pakuncen RW 8 villages has a linear pattern. From the basic form there are several different forms / patterns that are found. Factors that influence the formation of open spaces in both villages are the factors of occupancy, topography and inhabitant activities.
fatcat:ty4an2mty5dgrcnu2nmvtff3ky