MENGEMBANGKAN PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA MATA PELAJARAN SEJARAH SMA

Pi'i Pi'i
2016 Sejarah dan Budaya Jurnal Sejarah Budaya dan Pengajarannya  
Abstrak. Salah satu permasalahan pembelajaran sejarah adalah ketiadaan keberanian dalam mengembangkan pembelajaran dan penilaian berpikir tingkat tinggi. Hal ini berdampak dari pembelajaran sejarah yang dilaksanakan secara konvensional. Guru menjadi titik sentral (teacher centered) dalam pembelajaran dengan gaya bertutur, bercerita atau ceramah, dan penilaian hasil belajar yang hanya menuntut perilaku "ingatan" yang cenderung teroritis dan tidak bersifat kontekstual. Untuk memecahkan
more » ... n tersebut, guru sejarah merupakan salah satu komponen penting yang langsung berhadapan dengan peserta didik dalam proses pembelajaran. Maka, sebagai guru sejarah dalam melaksanakan pembelajaran sebaiknya mengacu pada paradigma baru dalam pembelajaran kontruktivisme yang berorientasi dari pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered) beralih ke peserta didik (student centered) sehingga mampu memberikan ruang gerak kepada peserta untuk meningkatkan kemampuan menalar, berpikir kritis, logis, dan menumbuhkan kreativitas berpikir peserta didik. Guru sejarah juga sebaiknya mampu melaksanakan penilaian berpikir tingkat tinggi sesuai dengan tuntutan Kompetensi Dasar (KD) yang level kognitifnya berpikir tingkat tinggi. Kata-kata kunci: level kognitif, pembelajaran, berpikir tingkat tinggi Abstract. An existing problem of history teaching is teachers' afraid in developing teaching and higher order thinking evaluation. The conventional teaching of history and teacher centred learning with textual teaching process causes the problem. History teachers should change their mind-set to solve the related problem. Therefore, teachers should teach based on the new paradigm, so-called constructivism. The newer paradigm could create a space for students to reason, think critically, and think creatively. History teachers are able to teach the higher order thinking based on its basic competence.
doi:10.17977/um020v10i22016p197 fatcat:u76kcbuyynawvgzmqzvkvfnzl4