PENDEKATAN DALAM PENGKAJIAN ISLAM

Saeful Anwar
2017 An-Nas  
Tulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran metodologi dan pendekatan yang ditawarkan Charles J.Adam dalam melakukan kajian Islamic Studies. Tawaran tersebut muncul atas respon kegelisahan akademik terhadap kegagalan yang dilakukan para ahli sejarah Islam dalam mendefinisikan Islam atau agama terhadap metodologi dan pendekatan yang dipakai. Menurut Adams tidak ada metode yang canggih untuk mendekati aspek kehidupan-dalam individu dan masyarakat beragama, tetapi sarjana harus menggunakan
more » ... isi atau aspek luar keberagamaan sebagai landasan dalam memahami dan melakukan studi agama. Sebagai tantangan dalam mengkaji Islam, sebagai sebuah agama harus melampui dimensi tradisi atau aspek luar agar mampu menjelaskan dimensi kehidupan-dalam dari masyarakat Islam.Untuk menjawab tantangan dan tugas para pengkaji Islam, Adams merekomendasikan dua pendekatan yang diletakkan pada sebuah garis kontinum yaitu merentang dari pendekatan normatif sampai dengan pendekatan deskriptif. Pendekatan normatif adalah pendekatan yang dijiwai oleh motivasi dan tujuan keagamaan, sedangkan pendekatan deskriptif muncul sebagai jawaban terhadap motivasi keingintahuan intelektual atau akademis. Pendekatan normatif dapat dilakukan dalam bentuk misionaris tradisional, apologetik, maupun pendekatan irenic (simpatik). Sementara pendekatan deskriptif, Adams mengelompokkan pada pendekatan-pendekatan filologis dan sejarah, pendekatan ilmu-ilmu sosial, dan pendekatan fenomenologis. Pendekatan normatif dan deskriptif dengan berbagai varian tersebut dapat dipergunakan dalam mengkaji Islam yang memiliki 11 subject matter, yaitu: (1) pre-Islamic Arabia, (2) studies of the Prophet, (3) Qur'anic studies, (4) prophetic tradition (Hadis), (5) kalam, (6) Islamic law, (7) falsafah, (8) tasawuf, (9) the Islamic sects—shi'ah—(10) worship and devotional life, dan (11) popular religion.
doi:10.36840/an-nas.v1i2.51 fatcat:xromipv7qbdr7lrogosr35qsxu