Review Hasil Penelitian EVAPORATIVE COOLING TECHNOLOGY TO PROLONG SHELF LIFE STORAGE OF FRESH FRUITS AND VEGETABLE TEKNOLOGI PENDINGIN EVAPORASI (EVAPORATIVE COOLING) UNTUK
Umur Memperpanjang, Buah Simpan, Sayuran Dan, Mhd Segar, Nusa Iqbal, Studi Program, Ilmu, Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian
2015
Online) Oktober
unpublished
Evaporative cooling technology could have used to phostharvest handling fresh fruits and vegetables. This piper explain about; the principle cooling, classification and type of evaporative cooler have used for prolongs shelf life of fresh fruits and vegetables, a design process of evaporative cooler. Main function of evaporative cooler operation was attained to drop temperature and increased relative humidity of storage room cooling. This condition could minimized destroyed rate of material and
more »
... prolong shelf life as while as down activity enzymatic and respiration. The increasing relative humidity could retarded water losses and gas ethylene activity and production. Handling and low temperature storage was physical method available to controle losses of pascapanen products. An applications of low cost storage system was principle of evaporative cooling in storage of fruits and vegetable. Evaporative cooling as physical fenomenon where moisture evaporate at wet material surface to ambient atmosfer interface it other, so moist material temperature was drop namely cooling process. Dry bulb temperature and wet bulb temperature difference of air in let and out let system was result of evaporative cooling did. Evaporative cooler designed was system of componens namely shielve and room cooling (cabinet), cooling fan, and cooling pad. Key word: evaporative cooling, cooling pad, prolong shelf life storage fruits and vegetables ABSTRAK Teknologi pendinginan evaporasi telah digunakan untuk penanganan pascapanen buah-buahan dan sayuran segar. Piper ini menjelaskan tentang prinsip kerja pendinginan, klasifikasi dan tipe alat pendingin evaporasi yang sudah digunakan untuk memperpanjang umur penyimpanan buah-buahan dan sayuran segar, suatu proses rancangan prototype alat pendinginan evaporasi. Fungsi utama operasi pendingin evaporasi adalah dicapainya penurunan suhu dan meningkatnya kelembaman relative udara ruangan penyimpanan dingin. Keadaan ini dapat mengurangi tingkat kerusakan bahan dan akan memperpanjang umur penyimpanan melalui: penurunan aktivitas enzimatis dan respirasi. Kelembaman relative yang tinggi akan menghambat kehilangan air dari jaringan, penurunan aktivitas produksi gas ethylene serta kegiatan metabolism lainnya. Penanganan dan penyimpanan dengan suhu rendah merupakan metode fisik yang dapat dimamfaatkan untuk mengontrol kehilangan hasil pascapanen. Suatu Penerapan sistem penyimpanan dengan biaya yang rendah adalah prinsip pendinginan evaporasi (evaporative cooling) pada penyimpanan buah dan sayuran segar. Pendinginan evaporasi merupakan fenomena fisik dimana terjadi penguapan uap air dari permukaan bahan basah ke atmosfir sekitarnya akibat kontak keduanya, sehingga suhu bahan basah tersebut akan menurun atau mengalami proses pendinginan. Perbedaan Temperatur/suhu bola basah dan suhu bola kering udara yang masuk dan keluar sistem adalah ukuran dari pendinginan evaporasi yang terjadi. Rancangan alat pendingin evaporasi merupakan sistem dari komponen-komponen antara lain rak dan ruang pendingin (cabinet), kipas pendingin (cooling fan), dan transmisi medium pendingin (cooling pad). Kata kunci: Pendinginan evaporasi, cooling pad, umur simpan buah dan sayuran segar A. PENDAHULUAN Kehilangan hasil panen pada komoditi buah dan sayuran sangat besar sekali terjadi di Negara yang sedang berkembang akibat dari tidak memadai fasilitas penyimpanan hasil panen. Kualitas buah dan sayuran segar ditentukan oleh penanganan pascapanennya, pengangkutan, dan penyimpananya [1]. Buah dan sayuran tropis dan subtropis sangat rentan terhadap kerusakan selama pengangkutan dan penyimpanan karena tergolong komoditi yang mudah rusak (perishable) [2]. Kader [3] memperkirakan besarnya kehilangan hasil pascapanen buah dan sayuran sekitar 5-25% di Negara maju, hingga 20-50 % di Negara berkembang. Penting sekali upaya pengawetan terhadap buah dan sayuran segar agar dapat dipertahankan ketersediaan sepanjang tahun dengan nilai gizi yang tetap baik [4]. Penanganan dan penyimpanan dengan suhu rendah merupakan metode fisik yang dapat
fatcat:dd67ttfup5aybl7zbvpn6ttnfa