Gaya Bahasa Luqman dalam Mendidik Anak (Uslub Mustawa An-Nahwi)

Chotibul Umam, Muhammad Alghiffary
2020 IJAS Indonesian Journal of Arabic Studies  
This article aims to reveal Luqman's language style in educating his children. Language style is an alternative way of instilling knowledge in children. Oftentimes, the advice given by Stilistika is chosen as a tool because it can reveal Luqman's language style in educating children. Mustawa an-nahwi is the focus of stylistic studies because it is a minimal domain in conveying messages perfectly. The Luqman story was chosen because it became an ideal education icon according to the Qur'an.
more » ... gh the descriptive method, the results of the discussion are as follows: Declarative style contains three meanings, namely: meaning that indicates weakness and solitude, meaning makes something big look small, verbs continuous and future also be interpreted in the past. The interrogative style has two meanings, namely: showing warning and amazement. The style of presenting and ending contains two meanings, namely: tasywīq and ifādatu al-ikhtiṣāṣ. Displacement style is communicated using three forms of displacement, namely: from ḍamir huwa to nahnu, from fi'il mudhari to fi'il madhi, and from the jumlah of ismiyyah to the jumlah of fi'liyyah. Pendahuluan Pendidikan merupakan salah satu faktor penyempurna akhlak manusia. Sebab, dalam pendidikan manusia diberikan pengetahuan dan pemahaman dalam menjalankan kehidupan beragama dan bermasyarakat. Rasulullah bersabda, "inna ma bu'itstu li utammima makarima al-akhlak". Diutusnya Rasulullah kepada seluruh umat manusia tidak lain untuk Chotibul Umam, Muhammad Alghiffary Indonesian Journal of Arabic Studies, Volume (2), Issue (1), May 2020 54 menyempurnakan akhlak mereka. Meski secara resmi tugas tersebut hanya diemban Rasulullah, namun umat Muslim harus membantu melaksanakan misi utama Rasulullah. Paling tidak dalam kapasitasnya sebagai orang tua. Dewasa ini, marak terjadi kasus kejahatan di lingkungan masyarakat. Hal ini diperburuk dengan pelaku kejahatan yang masih di bawah umur. Penganiayaan misalnya, banyak pula dilakukan oleh anak-anak yang masih memerlukan pengawasan orang tua. Menurut Prismatika, sebagaimana dikutip Hendarman, ada peningkatan kasus anak sebagai pelaku kejahatan dari tahun 2015 hingga 2017. Dalam kasus kekerasan fisik (penganiayaan, pengeroyokan, perkelahian, dan sebagainya) pada tahun 2015 tercatat 81 pelaku, 2016 tercatat 108 pelaku, dan 2017 tercatat 112 pelaku. Hendarman menjelaskan, ada beberapa faktor yang mendukung terjadinya kenakalan remaja. Salah satunya yaitu disfungsi keluarga. Orang tua memiliki peran penting dalam membentuk karakter anak. Oleh karenanya, orang tua harus bisa memahami karakter anak dan cara menyampaikan nasihat. Bahasa sebagai alat untuk menyampaikan nasihat memiliki andil dalam proses penangkapan dan pemahaman nasihat. Seringkali, nasihat kurang bisa diterima karena penggunaan bahasa yang kurang tepat (Hendarman, 2019). Kisah Luqman yang diceritakan dalam al-Qur"an menjadi alternatif penyelesaian masalah dalam mendidik anak. Pilihan kata yang digunakan Luqman mampu mempengaruhi psikologis anaknya. Selain itu, Luqman juga berhasil merangkai kata menjadi kalimat yang indah. Ketepatan kata dan keindahan kalimat yang diungkapkan Luqman ditelusuri menggunakan teori stilistika atau dikenal pula dengan teori uslub. Uslub adalah cara berbicara yang diambil mutakallim (penutur) dalam memilih kata dan menyusun kalimat (Zarqany, 1993) .
doi:10.24235/ijas.v2i1.6279 fatcat:5gqc6zbcjzer7crbkdu7znl6qy