Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 1 – 24 Bulan

Heny Puspasari
2021 Syntax literate : jurnal ilmiah Indonesia  
Masalah gizi pada anak terutama stunting perlu ditangani dengan tepat karena berpotensi terhadap tingginya angka kematian. Kejadian balita stunting di UPTD Puskesmas Talaga tahun 2017-2018 tidak mengalami penurunan yang signifikan yaitu dari 1,85% pada tahun 2017 menjadi 1,06% pada tahun 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 1 – 24 bulan di UPTD Puskesmas Talaga Kabupaten Majalengka tahun 2018. Jenis penelitiannya
more » ... aitu penelitian analitik dengan desain case control. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 90 responden dengan perbandingan 45 kasus (balita pendek) : 45 kontrol (balita normal). Penelitiannya dilakukan tanggal 3 Mei - 19 Juni 2019. Analisis datanya menggunakan analisis univariat dengan distribusi frekuensi dan analisis bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi balita yang mengalami kejadian stunting lebih tinggi terdapat pada ibu berpengetahuan kurang (31,1%), pendapatan keluarga rendah sebanyak (71,1%), dan pemberian ASI tidak eksklusif sebanyak (62,2%). Terdapat hubungan antara pengetahuan ibu (r value = 0,049 dan OR = 2,548), pendapatan keluarga (r value = 0,006 dan OR = 3,368) dan riwayat pemberian ASI eksklusif (r value = 0,020 dan OR = 2,713) dengan kejadian stunting pada anak usia 1 – 24 bulan di UPTD Puskesmas Talaga Kabupaten Majalengka Tahun 2018. Petugas kesehatan bekerja sama dengan kader untuk melaksanakan kegiatan posyandu secara rutin setiap bulan, memotivasi ibu untuk membawa anaknya ditimbang ke posyandu, memberikan informasi kepada ibu menyusui untuk memberikan ASI secara eksklusif. Bagi ibu dan keluarga agar berkonsultasi kepada petugas kesehatan untuk mendapatkan informasi yang tepat tentang stunting dan cara pencegahannya.
doi:10.36418/syntax-literate.v6i10.4363 fatcat:s4troi2rynhnrmdx7hs664jgqe