FAKTOR RISIKO KEJADIAN FILARIASIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI KERAWANG KECAMATAN BATU AMPAR KABUPATEN KUBU RAYA 1 2 3 Nurhayati , Ismael Saleh , Elly Trisnawati THE RISK FACTORS OF FILARIASIS INCIDENCE AT WORK AREA OF PUSKESMAS SUNGAI KERAWANG, KECAMATAN BATU AMPAR, KABUPATEN KUBU RAYA

Peminatan Epidemiologi, Kesehatan Fakultas, Ilmu Kesehatan, Universitas Pontianak, Peminatan Kesehatanfakultas, Ilmu Kesehatan, Universitas Pontianak, Peminatan Kesehatanfakultas, Ilmu Kesehatan, Universitas Pontianak
unpublished
ABSTRAK Latar Belakang : Penyakit filariasis adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing filaria yang menyerang saluran dan kelenjar getah bening. Di Indonesia diperkirakan sampai tahun 2009 penduduk berisiko tertular filariasis lebih dari 125 juta orang. Jumlah penderita filariasis di Kalimantan Barat dari empat provinsi menduduki peringkat ketiga dengan jumlah 253 orang. Penderita filariasis di Kabupaten Kubu Raya yakni 45 kasus dengan Mf rate 11,7%. Di Wilayah Kerja Puskesmas
more » ... Sungai Kerawang Kecamatan Batu Ampar pada tahun 2013 yaitu terdapat 24 kasus dengan Mf Rate 9,6%. Mikrofilaria Rete > 1% merupakan indikator suatu kabupaten atau kota menjadi daerah endemis filariasis. Tujuan : penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko kejadian filariasis di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Kerawang Kecamatan Batu Ampar Kabupaten Kubu Raya. Metode : penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain kasus kontrol. Jumlah responden 72 orang (24 kasus dan 48 kontrol). Sampling dari populasi kasus dan kontrol dilakukan dengan teknik matching meliputi umur dan jenis kelamin. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji statistik Chi square. Hasil : penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kondisi dinding rumah (p value = 0,005 ; OR = 4,857), kondisi langit-langit rumah (p value = 0,001 ; OR = 6,929), Keberadaan kawat kasa (p value = 0,001 ; OR = 7,600), keberadaan semak-semak (p value = 0,005 ; OR = 5,909), kebiasaan menggunakan anti nyamuk (p value = 0,002 ; OR = 6,333), kebiasaan menggunakan kelambu (p value = 0.002 ; OR = 6,000) kebiasaan berada di luar rumah pada malam hari (p value = 0,040 ; OR = 3,364) dengan kejadian filariasis. Saran : meningkatkan kerja sama lintas sektor dengan instansi terkait dalam penanggulangan penyakit filariasis seperti pengobatan massal. Merencanakan perluasan deteksi dini pada masyarakat mengenai penyakit filariasis agar dapat mengetahui efektifitas pemberantasan. Masyarakat diharapkan memperbaiki kondisi fisik rumah dan memperbaiki lingkungan sekitar rumah serta memperbaiki kebiasaan yang dapat menyebabkan terjadinya filariasis. Kata kunci : dinding, langit-langit, kawat kasa, semak-semak, filariasis. ABTRACT Background : Filariasis is a chronic contagious disease caused by filaria nematodes in the blood or tissues of the body causing blockage of lymphatic vessels. The population at risk of filariasis in Indonesia are estimated more than 125 million people in 2009. Among four provinces in Kalimantan area, Kalimantan Barat placed in the third
fatcat:sqld4gtvwfe4zb3s55eddagxhq