PENELITIAN PEMBUATAN POLIMETIL METAKRILAT (PMMA)
Dwi Wahyuni, Rukmini Dew, Peneliti Pusat, Teknologi Dirgantara, Terapan
unpublished
The poly methyl methacrylate (PMMA) research has been excecuted.. Methyl methacrylate is polymerized by the free radical inisiation with the suspension condition using benzoyl peroxyde inisiator, water as a solution and the gelatine stabilizer. In this research is excecuted as a standard ratio (part/part : monomer : water : stabilizer = 100 : 350 : (0,1 D I) with the inisiator to monomer ratio variation (part/part) are : 0,1/50 ; 0,175/50 ; 0,25/50 , the temperature variation are : 30 °C, 45 °C
more »
... , 60 °C and the time polymerization until 320 minutes. The result showed that the optimum monomer polymerized was at the inisiator to monomer ratio 0,25/50, the temperature at 45°C and at the time polymerization until 300 minutes with the monomer conversion was 86 %. The Infra Red Spectroscopy analyses showed that there are poly methyl methacrylate in the product. The Gas Liquid Chromatography analysis showed the evolution of the monomer (methyl methacrylate concentration.. ABSTRAK Telah dilakukan penelitian pembuatan poli metil metakrilat (PMMA). Metil metakrilat dipolimerisasi secara radikal bebas da lam kondisi suspensi menggunakan inisiator benzoil peroksida, pelarut air dan penstabil gelatin. Dalam penelitian ini digunakan perbandingan standar monomer : air: penstabil = 100 : 350 : (0,013 1) dengan variasi perbandingan inisiator/monomer (bagibag.):0,l /50; 0,175/50; 0,25/50 ; variasi temperatur 30°C, 45°C, 60°C serta variasi waktu polimerisasi sampai dengan 320 meniL Hasil penelitian menunjukkan bahwa monomer terpolimerisasi optimum terjadi i pada perbandingan inisiator /monomer 0,25/50 dan temperatur 45°C serta waktu polimerisasi 300 menit dengan monomer terpolimerisasi 86 %. Spektrum Infra Merah menunjukkan adanya poli metil metakrilat (PMMA). Spektrum Gas-Liquid Chromatography menunjukkan adanya evolusi konsentrasi monomer (matil metakrilat) setiap saat. 1 PENDAHULUAN Poli metil metakrilat (PMMA) adalah bahan yang sangat luas penggunaannya untuk di luar maupun di dalam ruangan., karena tahan terhadap cuaca luar. Bahan ini digunakan antara lain dalam industri otomotiv, monitor, filing listrik, lensa, bahan pelapis untuk material pada pesawat terbang yang mempunyai kecepatan < Mach 1, pemanas tenaga matahari, mesin, alat ekstrusi , incubator bayi dan lain-lainnya. PMMA juga dapat diproses menghasilkan bahan pelapis yang bersifai termoseting. Pembuatan poli metil metakrilat dapat dilakukan secara polimerisasi rantai dan reaksi adisi. Proses ini dapat berlangsung secara radikal bebas dalam kondisi bulk dan suspensi. Polimerisasi secara radikal bebas kondisi bulk menghasilkan PMMA dengan berat molekul tinggi dan dalam bentuk lembaran, batang. tabung sedangkan polimerisasi secara radikal bebas dalam kondisi suspensi menghasilkan. PMMA dengan berat molekul lebih rendah dan dalam bentuk butir-butir. Proses dalam kondisi bulk lebih maha! dari pada proses dalam kondisi suspensi, karena proses secara bulk harus dilakukan bertingkat dan juga hasilnya harus diproses lagi supaya dapat digunakan. Penelitian ini dilakukan secara radikal bebas dan dalam kondisi suspensi. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapat-kan bahan (PMMA) yang selain dapat digunakan untuk material dirgantara juga digunakan untuk kepentingan secara umum. 2 DASAR TEORI Proses pembuatan poli (metil metakrilat) ini berlangsung secara radikal bebas dengan kondisi suspensi. Reaksinya berjalan secara reaksi berantai dengan tahap-tahap dekomposisi, inisiasi, perambatan dan terminasi 22
fatcat:kmaqgikzwrewbgcx6othbawq24