Nomor 2 DAFTAR ISI Hama pada Cabai Merah Pengembangan Protokol Isolasi DNA Genom Tanaman Durian Dengan Menggunakan Modifikasi Bufer CTAB Sundari Tinjauan Filogenetik Kupu-Kupu Ornithoptera spp. Berdasarkan Sekuen Mitokondria ND5 Gen Studi Karakteristik Agregat Pasir Pantai Mangoli, Sosowomo dan Loto dalam Komposisi Beton

Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat, Amir Sultan, Muhammad Amin, Ramli Hadun Bahtiar, Editor Penyuting, Yanhar Ammari, Mukhtar Yusuf, Mohamad Abdul, Haris Sirkulasi, Ahmad Jafar, Studi Karakteristik (+37 others)
unpublished
Abstrak Pasir sebagai agregat halus memegang peranan penting dalam menentukan karakteristik struktur beton yang dihasikan, sebab agregat halus mengisi sebagian besar volume beton. Pasir pantai sebagai salah satu jenis material agregat halus memiiki ketersediaan dalam kuantitas yang besar namun sifat fisik yang dimiliki perlu diteliti lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari komposisi material pasir semen dari tiga quary pasir pantai yang berbeda dibandingkan dengan pasir gunung.
more » ... Didapatkan kekuatan optimum serta pengaruh variasi faktor air semen (FAS) terhadap kuat tekan dan modulus elastisitas beton pasir pantai. Benda uji yang dibuat adalah selinder dengan ukuran 150 x 300 mm dengan variasi faktor air semen (FAS) 0,4; 0,5; 0,6 dan 0,7. Benda uji selinder diuji pada saat umur 28 hari. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengujian kuat tekan dari tiga quarry yang berbeda dihasilkan kuat tekan paling tinggi dari pantai Loto. Dari material pasir pantai Loto dilaksanakan pengujian modulus elastisitas dengan nilai FAS divariasikan. Hasil menunjukan terjadi kenaikan nilai kuat tekan dari FAS 0,48 dan 0,4 dari 22,84 MPa menjadi 26,64 MPa, selanjutnya kuat tekan dari FAS 0.5, 0,6 dan 0,7 mengalami penurunan dari 20,32 MPa menjadi 13 FAS 80 MPa dan 11 FAS 73 MPa. Maka variasi optimum yang dapat digunakan adalah variasi FAS 0.4. Begitu pula dengan modulus elastisitas juga mengalami kenaikan dari FAS 0,48 dan 0,4 dari 25063,5 MPa menjadi 26292 MPa, selanjutnya variasi FAS dari 0,5; 0,6 dan 0,7 mengalami penurunan dari 23465 MPa menjadi 18906 MPa dan 15133,5 MPa. Maka variasi optimum yang didapat adalah variasi FAS 0,4. Kata kunci: pasir pantai, kuat tekan beton, modulus elastisitas. Abstract Sand as fine aggregate plays important role in determining the characteristics of resulted concrete structure since fine aggregate fills the most part of concrete volume. Beach sand as one of types of fine aggregate material is available in large quantity; however, its physical characteristics need further examination. The research aimed to study the composition of cement sand material and three different beach sand quarries. The optimal strength and the influence of water cement factor (FAS) variation on the pressure strength and modulus elasticity of beach sand concrete were obtained. The test object made was a 150x200 mm cylinder with variation of water cement factor (FAS) of 0.4; 0.5; 0.6 and 0.7. The cylinder was tested on the 28 th days. The research result indicates that the test of pressure strength of the three quarries was different. The highest pressure strength was obtained from Loto Beach. Modulus of elasticity testing was conducted on sand material from Loto Beach with varied FAS values. The result indicates that there was an increase in the value of pressure strength of FAS 0.48 and 0.4 from 22.84 MPa to 26.64 MPa. The pressure strength of FAS 0.5, 0.6 and 0.7 experienced a decrease from 20.32 MPa to 13 FAS 80 MPa and 11 FAS 73 MPa. Thus, optimum variation that can be used was FAS 0.4. The modulus of elasticity was also experienced an increase from FAS 0.48 and 0.4, which was from 25063.5 MPa to 26292 MPa. Further, variation of FAS from 0.5; 0.6 and 0.7 experienced a decrease from 23465 MPa to 18906 MPa and 15133.5 MPa. Therefore, the optimum variation obtained was variation of FAS 0.4. TECHNO: JURNAL PENELITIAN Jurnal homepage: http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/Techno Volume 06 Nomor 02 Oktober 2017 Penelitian terdahulu mengenai pemenfaatan pasir pantai Semampang dan batu pecah asal Ranai sebagai bahan pembuatan beton normal. Hasil penelitian menunjukan bahwa pasir Semempang mempunyai nilai modulus halus butir 3,07; berat jenis SSD 2,58; berat satuan 1,49, kandungan lumpur 0,44% kandungan garam 242,77 ppm (0,024277%) dan kandungan ion khlorida 147,24 ppm (0,014724%). Beton dengan FAS 0,4 dengan kandungan semen berturutturut 475 kg/m³ dan 550 kg/m³ diperoleh kuat tekan beton 37,33 MPa dan 36,20 MPa, untuk FAS 0,5 dengan kandungan semen berturut-turut 380 kg/m³ dan 450 kg/m³ diperoleh kuat tekan 35,51 MPa dan 31,68 Mpa, sedangkan untuk FAS 0,6 dengan kandungan semen berturut-turut 317 kg/m³ dan 375 kg/m³ masing-masing kuat tekan beton adalah 27,69 MPa dan 26,26 MPa. (Stevia, 2009). Beton adalah suatu material yang terdiri dari campuran semen, air, agregat (kasar dan halus) dan bahan tambah bila diperlukan. Beton yang dipakai pada saat ini yaitu beton normal. Beton adalah beton yang mempunyai berat isi 2200-2500 kg/m³ dengan menggunakan agregat alam dipecah atau tidak dipecah. Pada umumnya bahan termasuk beton memiliki daerah awal pada diagram tegangan-regangannya dimana bahan berkelakuan secara elastis TECHNO: Vol. 06 ( 02): 01-08, Oktober 2017 86-94 dan linier. Kemiringan diagram tegangan-regangan dalam daerah elastis linier itulah yang dinamakan Modulus Elastisitas (E) atau Modulus Young (Timosenko dan Gere, 1987).
fatcat:lkat4d3fqvfaddw6leqz3falqy