Ramadhan dan Pigawati | 103

R Ramadhan, B Pigawati, Kata Kunci, Karakteristik, Permukiman Kumuh, Daerah Penyangga, Kecamatan Mranggen, Permukiman Persebaran, Di Kumuh, Mranggen Kecamatan, Kumuh Permukiman, Kondisi Berdasarkan (+33 others)
2014 unpublished
Mranggen Subdistrict is one of the buffer zone area for Semarang City that slums area can be found. Emergence of slums area in Mranggen Subdistrictis because the impact of increased population in Semarang Capital. Increasing of the settlements area and housing become a logical consequence that comes from the main case. This condition is a major trigger from the formation of slums area. The purpose of this research is to identify characteristics of slums area in Mranggen Subdistrict, as a buffer
more » ... area for Semarang Capital, with a quantitative approaching method. Instruments used in this research were observation, interview, and kuesioner with descriptive and spatial analytical techniques. Interpretation of Alos satellite's citra is about to know the distribution of slums area. The results showed that some of the slums area in Mranggen Subdistrict has a bad quality of buildings, semi-permanent and non-permanent buildings still stands, varying distance between the buildings was like (< 1,5 meters, 1,5-3,0 meters, and > 3,0 meters). Location of the slums area is very strategic that so many people could make an easy access towards the working place. Condition of the road was good, but condition of the drainage system, clean water, and sanitation were bad. Many house that have not been certified yet, low level of population growth and density, low rate income, also migrants people that prefers to live in this location rather than the other places, because near from their working place. So, strategic ways to handle slums area in Mranggen Subdistrict can be done using poverty development, community based development, and guided land development approach. Abstrak: Kecamatan Mranggen merupakan salah satu daerah penyangga Kota Semarang yang teridentifikasi memiliki kawasan permukiman kumuh. Munculnya kawasan permukiman kumuh di Kecamatan Mranggen merupakan dampak dari meningkatnya jumlah penduduk Kota Semarang. Pertambahan luas permukiman dan pemadatan rumah mukim menjadi konsekuensi logis yang selalu menyertai gejala ini. Hal ini menjadi pemicu terbentuknya permukiman kumuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik kawasan permukiman kumuh di Kecamatan Mranggen sebagai daerah penyangga Kota Semarang dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Instrumen penelitian yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan kuesioner dengan teknik analisis deskriptif dan spasial. Teknik analisis spasial digunakan untuk mengetahui persebaran kawasan permukiman kumuh di Kecamatan Mranggen melalui interpretasi citra satelit Alos. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik permukiman kumuh di Kecamatan Mranggen kualitas bangunannya rendah, banyak terdapat bangunan semi permanen dan non permanen, jarak antar bangunan bervariasi (< 1,5 meter, 1,5-3,0 meter, dan > 3,0 meter). Lokasi kawasan permukiman kumuh sangat strategis sehingga memungkinkan penduduk dapat mengakses tempat kerja dengan mudah. Kondisi prasarana jalan baik namun kondisi drainase, air bersih, dan sanitasi buruk. Masih banyak rumah yang belum bersertifikat, tingkat pertumbuhan dan kepadatan penduduk rendah, tingkat pendapatan rendah, dan alasan penduduk pendatang yang memilih tinggal di kawasan permukiman kumuh karena dekat dengan tempat kerja. Untuk penangan kawasan permukiman kumuh di Kecamatan Maranggen dapat dilakukan melalui pendekatan poverty development, community based development, dan guided land development.
fatcat:qe67nr2rtjaibffkz6ww7b3dwu