JURNAL AKUNTANSI INDONESIA 123
Motif Kecurangan, Adanya Kesempatan, Dan Laba, Shintya Dewi, Adi Putri, Motif Kecurangan, Adanya Kesempatan, Dan Laba, Shintya Dewi, Adi Putri
2015
Jurnal Akuntansi Indonesia
unpublished
This research examines the relationship between fraud motives (leverage and dividends) and earnings manipulation; and the relationship between opportunities (quality audit and free cash flow) and earnings manipulation. This research used a sample of 24 companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2011-2013. The results of this research analysis is that there is a significant negative correlation between dividend payments and earnings manipulation. This research also proved that free cash
more »
... flow has a positive correlation with earnings manipulation. Keywords: earnings manipulation, leverage, dividend, quality audit and free cash flow. PENDAHULUAN Manipulasi laba merupakan teknik yang digunakan oleh manajemen perusahaan untuk sengaja mempengaruhi angka laba sesuai dengan kepentingan manajemen. Informasi laba dalam laporan keuangan merupakan informasi yang penting untuk menunjukkan kinerja perusahaan. Informasi laba digunakan oleh investor dalam mengambil keputusan akan berinvestasi. Dengan demikian informasi laba merupakan elemen penting dalam menentukan nilai perusahaan dalam pasar saham. Dikarenakan informasi laba berpengaruh terhadap reaksi pasar maka manajemen perusahaan akan berusaha untuk memanipulasi laba untuk kepentingan pribadi manajer. Agency Theory menjelaskan konflik kepentingan antara manajemen perusahaan dan investor. Tekanan tidak hanya muncul dari investor melainkan terdapat faktor lain sehingga manajemen perusahaan melakukan manipulasi laba. Faktor tersebut antar lain kepentingan untuk memperoleh dana dari kreditur, kewajiban dalam kontrak antara manajemen perusahaan dan pihak lain, pasar saham yang bergejolak, bonus pribadi, promosi dan menyembunyikan transaksi yang melanggar hukum (Duncan, 2001). Motivasi manajer bertindak opotunis dapat dijelaskan dengan teori akuntansi positif yaitu bonus plan hypothesis, debt covenant hypothesis dan political cost hypothesis (Watts dan Zimmerman 1990). Putri (2012) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa kebijakan dividen berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba. Beatty dan Weber (2003), Dichev dan Skinner (2002), DeFond dan Jiambalvo (1994) dan Sweeney (1994) yang menemukan bahwa perusahaan dengan leverage yang tinggi terlibat dalam manajemen laba untuk menghindari perjanjian utang oleh lembaga keuangan. Sedangkan Jao dan Pagalung (2011) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa leverage tidak mempengaruhi manajemen laba. Christiani dan Nugrahanti (2014) menemukan bahwa kualitas audit tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara motif kecurangan (leverage dan dividen) dan manipulasi laba; dan hubungan antara kesempatan (kualitas audit dan free cash flow) dan manipulasi laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
fatcat:ivscwoyvi5eongbv7g6nj7ui3u