PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI KARTON BOX DENGAN METODE INTEGRASI UPFLOW ANAEROBIC SLUDGE BED REACTOR (UASB) DAN ELEKTROKOAGULASI-FLOTASI
Hanny Vistanty, Aris Mukimin, Novarina Irnaning Handayani
2015
Jurnal Riset Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri
In this study, performance of Upflow Anaerobic Sludge Bed and Electrocoagulation-flotation (ECF) reactors treating corrugated cardboard industry wastewater was evaluated under different operating conditions. The UASB unit was initially acclimated to wastewater for 7 days, and the use of two types of substrates, sugar and starch, was investigated. Continuous operation of UASB was then conducted under different OLR and constant HRT (24 h). The ECF process with Al and Fe anodes was applied after
more »
... SB on varied pH and time of electrolysis. Acclimatizaton stability of UASB unit using starch substrate reached a higher efficiency, compared to sugar substrate. Steady-state was reached after 6 days operation at OLR of 25 kg COD/m 3 day. Continuous operation of UASB was able to reach 94% of COD removal efficiency at 24 h HRT. ECF process was then carried out, with COD removal efficiency ranging from 70 to 81%. The optimum pH of ECF process was 7.5 and 6 or 9 for Al and Fe anode, respectively. Increasing time of electrolysis largely influence COD removal efficiency for Fe anode, however, a significant increase was not observed for Al anode. Sludge produced was about 4 kg/m 3 and 5 kg/m 3 for Al and Fe anode, respectively, with energy consumption cost ranged between 4.5 to 18 kWh/m 3 and electrode consumption was 0.17 Kg Al/m 3 and 0.515 Kg Fe/m 3 . The result of this study indicated that the integrated method of UASB and ECF could be applied as an effective treatment for corrugated cardboard industry wastewater. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi kinerja teknologi integrasi Upflow Anaerobic Sludge Bed Reactor (UASB) dengan elektrokoagulasi-flotasi (ECF) sebagai unit pengolah air limbah industri karton box dalam berbagai kondisi operasi. Sebelum diaplikasikan, unit UASB diawali dengan proses aklimatisasi selama 7 hari menggunakan dua jenis substrat, yaitu gula dan pati. Operasional UASB secara kontinyu dilakukan pada berbagai OLR dan HRT konstan (24 jam). Air limbah terproses UASB kemudian dielektroflotasi menggunakan anoda alumunium (Al) dan besi (Fe). Optimalisasi proses ECF dikaji pada berbagai variabel pH dan waktu elektrolisis. Proses UASB dengan susbtrat pati menunjukkan efektivitas aklimatasi yang tinggi dibanding subtrat gula. Kondisi steady-state akan tercapai setelah 6 hari operasional dengan efisiensi penurunan COD 91% dan OLR 25 kg COD/m 3 hari. Aplikasi UASB secara kontinyu telah mampu menurunkan COD 94% dengan waktu tinggal 24 jam. Proses ECF mampu menurunkan COD air limbah terolah UASB sekitar 70-81%. Kondisi optimum penurunan COD tercapai pada pH 7,5 untuk anoda Al dan pH 6 atau 9 untuk anoda Fe. Penambahan waktu elektrolisis di atas 10 menit sangat mempengaruhi efektivitas penurunan COD untuk anoda Fe sedangkan anoda Al tidak terjadi penurunan yang signifikan. Jumlah sludge yang dihasilkan oleh proses ECFsebanyak 4 kg/m 3 untuk anoda Al dan 5 kg/m 3 untuk anoda Fe. Biaya kebutuhan energi berkisar antara 4,5 hingga 18 kWh/m 3 dan konsumsi elektroda sebanyak 0,17 kg Al/m 3 atau 0,515 kg Fe/m 3 . Integrasi UASB dan ECF berpotensi untuk diaplikasikan sebagai sistem pengolahan air limbah industri karton box yang efektif. Kata kunci : metode integrasi, elektrokimia, UASB, air limbah industri karton box
doi:10.21771/vol6no1tahun2015artikel960
fatcat:eyf2a4aobbcvphc3lzhdxnrugy