HUBUNGAN SEBARAN TITIK PANAS (HOTSPOT) TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT KOTA PONTIANAK

Fachrur Rozi, Aji Ali Akbar, Ulli Kadaria
2020 Jurnal Teknik Sipil  
Kebakaran hutan yang terjadi pada saat musim kemarau terutama di Kota Pontianak yang memicu terjadinya titik panas (hotspot). Titik panas (hotspot) adalah sumber utama terbentuknya asap yang merupakan sumber pencemaran yang mengandung partikulat yang apabila terhirup dalam konsentrasi tinggi akan menganggu pernapasan. Penelitian ini di lakukan untuk melihat titik panas (hotspot) karena kebakaran hutan atau lahan di kota Pontianak menggunakan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk
more » ... alisis pergerakan perubahan titik panas (hostpot) dari tahun 2019 periode bulan Juli – September dan melakukan pemetaan. Metode analisis data menggunakan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia NO P.8/ ME NLHK/ SETJEN/ KUM.1 / 3/ 2018 Tentang Prosedur Tetap Pengecekan Lapangan Informasi Titik Panas Dan/Atau Informasi Kebakaran Hutan dan Lahan. Hasil penelitian menunjukkan selama periode sebaran titik panas (hotspot) pada bulan Juli total 136 titik, bulan Agustus total 1.738 titik, bulan September 5.165 titik dengan total jumlah titik panas (hotspot) sebanyak 7.039 titik. Pengaruh titik panas (hotspot) menunjukan dampak pada kesehatan masyarakat Kota Pontianak yang dimana data dari Dinas Kesehatan Kota Pontianak penderita pasien ISPA pada bulan Juli 2.700 orang, bulan Agustus 4.044 orang, bulan September 5.046 orang dengan total 11.790 pasien ISPA. Sedangkan data dari seluruh Puskesmas Kota Pontianak penderita pasien ISPA pada bulan Juli 4.542 orang, bulan Agustus 5.225 orang, bulan September 6.141 orang dengan total 15.908 pasien ISPA.
doi:10.26418/jtsft.v20i2.43531 fatcat:ifkyfotunbf5pj7343rg75oo7i