Evaluasi Kenyamanan Audial pada Kawasan Perumahan di Kota Bogor [post]

Damaria Widasari
2021 unpublished
Pembangunan kawasan permukiman dan perumahan di Kota Bogor semakin meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan ditandai oleh pengembangan beberapa jalan. Salah satu permasalahan pada perumahan adalah kebisingan. Kebisingan di area perumahan membawa berbagai gangguan kenyamanan bagi penghuninya, khususnya kenyamanan audial. Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur dan menganalisis distribusi bising kawasan perumahan, menganalisis persepsi penduduk perumahan terhadap bising, serta
more » ... enemukan penghalang yang efektif untuk mereduksi kebisingan di kawasan perumahan tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat kebisingan di Perumahan IPB 1 Baranangsiang rata-rata, selama hari kerja dan hari libur, sebesar 87.2 dB. Berdasarkan analisis persamaan regresi, distribusi bising pada berbagai jarak dari jalan, di Perumahan IPB 1 Baranangsiang memiliki R square atau koefisien determinasi sebesar 0.763. Hal ini menunjukkan bahwa variabel jarak mempengaruhi kebisingan sebesar 76% dan 24% merupakan variabel lain. Persamaan linear yang didapatkan adalah Y = 69.63 – 0.35X, menunjukkan bahwa apabila variabel jarak mengalami penambahan 1 m maka akan menurunkan variabel kebisingan sebesar 0.35 dB. Dari hasil analisis regresi, jarak mempengaruhi nilai kebisingan, semakin dekat dengan sumber kebisingan maka nilai kebisingannya akan semakin besar begitu juga sebaliknya. Hasil analisis lainnya adalah gangguan yang sering dirasakan oleh penduduk Perumahan IPB 1 Baranangsiang, seperti mengganggu konsentrasi, tidak nyaman, dan gangguan saat tidur. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat bising dengan gangguan kebisingan berupa sakit kepala, tidak nyaman, gangguan saat tidur, dan harus berbicara keras. Penduduk perumahan tersebut merasa terganggu dengan adanya suara bising dari kendaraan yang melintas saat berada di halaman rumah dengan perolehan suara 60%. Penyusunan penghalang (barrier) yang efektif dalam meredam kebisingan adalah susunan pohon berkelompok dan susunan beberapa baris semak berbentuk jalur. Susunan pohon berkelompok efektif mereduksi kebisingan di frekuensi tinggi, 5000 Hz - 8000 Hz, dengan nilai pengurangan suara tertinggi sebesar 13.42 dB atau sekitar 12.21%. Susunan semak berbentuk jalur efektif mereduksi kebisingan pada frekuensi 315 Hz - 8000 Hz, dengan nilai pengurangan suara tertinggi sebesar 19.10 dB atau sekitar 11.27%. Susunan pohon berkelompok lebih efektif dalam meredam bising apabila posisi sumber suara lebih tinggi daripada posisi penempatan barrier, namun apabila posisi sumber suara berada pada ketinggian yang sama dengan posisi penempatan barrier maka susunan semak berbentuk jalur lebih efektif mereduksi bising. Pola penyusunan barrier tanaman yang tepat di lingkungan perumahan akan memberikan kenyamanan secara audial bagi penduduk perumahan.
doi:10.31237/osf.io/nu4hm fatcat:vmv67atnibfoldtvlzc6qwytym