The science curriculum recommends teachers to use cooperative learning models like jigsaw when teaching to enhance students' learning outcomes. However, the success of implementation of this model is affected by some constraints. Hence, this article reports on the factors affecting the success of implementation of jigsaw model on hydrocarbon subject in SMAN 3 in Jambi City. A descriptive qualitative method was used in this study. The learning process that was performed 3 times involved only 1

more »

... ass of the class 11 students. The data was collected using observation sheets, questionnaires and interviews. A triangulation method, thus, was involved in making the conclusion. The results of analysis showed that the students successfully implemented jigsaw with a different extent that implied the variation of students' activeness. Some factors affected the learning process that included the students' preparedness both in the pedagogical knowledge and the interpersonal skill, the classroom management, and the learning facilities. This finding indicated that the cooperative learning model such as jigsaw needs to be adapted to meet the educational constraints before use. Furthermore, this finding encourages a further research on exploring strategies to implement jigsaw in area like Jambi city. ABSTRAK Kurikulum sains merekomendasikan guru untuk menerapkan model-model pembelajaran koperatif seperti jigsaw ketika mengajar untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Namun, keberhasilan dalam menerapkan model belajar ini dipengaruhi oleh beberapa kendala. Maka, artikel ini melaporkan faktor-faktor penentu keberhasilan pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada materi hidrokarbon di SMAN 3 Kota Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Proses pembelajaran materi hidrokarbon hanya melibatkan satu kelas 11 yang dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan. Data dikumpulkan menggunakan lembar observasi, angket dan wawancara. Selanjutnya, metode triangulasi digunakan saat mengambil kesimpulan. Hasil analisis terhadap data observasi memperlihatkan bahwa selama 3 kali pertemuan siswa berhasil melaksanakan model pembelajaran jigsaw dengan keberhasilan yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut berimplikasi terhadap tingkat aktifitas siswa yang juga beragam. Beberapa faktor teramati mempengaruhi jalannya proses pembelajaran yang meliputi kesiapan siswa baik dalam hal pedagogy maupun interpersonal skill, managemen kelas, dan sarana belajar. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa model-model pembelajaran koperatif seperti jigsaw perlu diadaptasi agar sesuai dengan kondisi pendidikan setempat sebelum digunakan. Selanjutnya, hasil penelitian ini merekomendasikan pentingnya melakukan penelitian lanjutan dalam usaha mencari strategi yang tepat untuk menerapkan jigsaw di daerah seperti Kota Jambi.