Analisis Break Even Point Budidaya Bunga Potong Krisan Di Kelurahan Kakaskasen 1 Kota Tomohon (Studi Kasus Kelompok Tani KIBERTA)

Boyke Jansen, Gosal Noortje, M Benu, Celcius Talumingan
2016 unpublished
The objective of this research is to calculate the Break Even Point (BEP), which is an approach to analyze production volume planning and increasing business prospect. This research was carried out from June to July 2016. Data used in this research was primary data that obtained from interview and secondary data obtained from related agencies and journals to support this research. Data analysis used Break Even Point analysis, which is to analyze the business's break even point in both rupiah
more » ... unit. KIBERTA farmer group has a directly Marketing channel with the buyers that directly come to KIBERTA's greenhouse. Chrysanthemum stalk flower cultivation in this farmers carried out in one greenhouse per period in turns, by order with 6 weeks gap in planting between greenhouses and farmers harvesting once in three weeks with four total of greenhouses which is in size 10 x 25 m 2 , 20 x 25 m 2 , 8 x 14 m 2 , and 8 x 15 m 2. This farmers sell Rp. 3000,-per stalk in all type and colors. The research result shows that from 100% which is planted only 70% were able to be harvest / within selling requirement and based on analysis results from table and graphs found out that KIBERTA farmers' chrysanthemum stalk flower cultivation from revenue (Rupiah) and production (unit), exceed the Break Even Point and able to gain profits in all greenhouses *jnkd*. ABSTRAK Tujuan penelitian untuk untuk menghitung Break even point (BEP), yang mana pendekatan yang dapat dilakukan untuk menganalisis perencanaan volume produksi dan prospek peningkatan usaha. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai bulan Juni 2016. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui wawancara dan data sekunder yang diperoleh instansi dan jurnal terkait untuk mendukung penelitian ini. Analisis data yang digunakan analisis Break Even Point yang mana untuk menganalisis titik impas dalam rupiah dan unit. Kelompok Tani KIBERTA memiliki saluran pemasaran secara langsung dengan pembeli yang datang langsung ke greenhouse KIBERTA. Budidaya krisan potong di kelompok tani ini dilakukan disatu greenhouse per periode secara bergantian dengan jarak 6 minggu penanaman antara greenhouse dan kelompok tani ini memanen tiga minggu sekali dengan total 4 greenhouse yaitu ukuran 10 x 25 m 2 , 20 x 25 m 2 , 8 x 14 m 2 , and 8 x 15 m 2. Kelompok tani ini menjual denga per tangkai Rp. 3000,-disemua tipe dan warna. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 100% yang ditanam hanya 70% yang memenuhi syarat panen dan jual, berdasarkan hasil analisis dari tabel dan grafik diketahui bahwa Budidaya Bunga Potong Krisan Kelompok Tani KIBERTA dari sisi penerimaan dan produksinya telah melampaui break even point dan dapat memperoleh keuntungan disemua greenhouse. Kata kunci: Titik Impas, budidaya bunga potong Krisan, Kelompok tani Kiberta, Kota Tomohon PENDAHULUAN Latar Belakang Pertanian memiliki peranan yang penting bagi perekonomian Indonesia. Pertanian berperan sebagai sumber ketahanan pangan, penyerap angkatan kerja, dan sebagai sumber devisa negara. Sektor pertanian memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional. Mata pencaharian utama masyarakat Indonesia pada periode yang sama adalah bertani. Selama periode 2010-2015, sektor pertanian masih
fatcat:56nen5crjzbefbwgk3zvljiwgi